koranindopos.com – Jakarta. Anggota Komisi VI DPR RI, Darmadi Durianto, mendorong agar penyaluran program Bantuan Sosial (Bansos) dilakukan melalui Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Langkah ini diambil untuk memastikan penyaluran bansos senilai Rp400 triliun dapat berjalan efektif dan tepat sasaran.
Menurut Darmadi, penyaluran bansos seharusnya tidak boleh dijadikan alat kepentingan politik tertentu. Program ini memiliki peran krusial dalam menopang keberlangsungan hidup masyarakat kelas bawah. Meskipun sering dihadapkan pada berbagai kendala, Darmadi menekankan bahwa program bansos bukanlah pilihan bijak untuk dihapus, melainkan perlu dibenahi dalam hal penyaluran dan data penerima agar tepat sasaran.
“Bansos adalah amanah UUD 1945. Negara memiliki kewajiban untuk memastikan bahwa rakyatnya tidak mengalami kekurangan, terutama dalam hal bahan pokok, termasuk rakyat kecil. Menghapus program ini bukanlah pilihan bijak; justru akan menambah beban baru bagi negara,” ujar anggota Fraksi PDI-Perjuangan tersebut.
Darmadi menegaskan bahwa penyaluran bansos harus dilakukan dengan tepat sasaran dan tepat waktu. Oleh karena itu, diperlukan mekanisme pengawasan yang kuat dari legislatif. Untuk memastikan pengawasan yang efektif, Darmadi mengatakan bahwa pihaknya sedang menginisiasi pembentukan Panitia Kerja (Panja) Efektivitas Penyaluran Bansos, sebagai bagian dari fungsi pengawasan DPR.
“Pembentukan Panja ini adalah wujud tanggung jawab kepada rakyat karena bansos menggunakan uang rakyat. Kami di Komisi VI DPR berencana membentuk Panja Efektivitas Penyaluran Bansos sesegera mungkin,” ungkapnya.
Dengan adanya Panja, Darmadi berharap penyaluran bansos oleh tiga perusahaan yang ditunjuk Perusahaan Umum (Perum) Bulog dapat berjalan efektif. “Komisi VI DPR berharap lewat Panja, kami dapat dengan mudah mengawasi distribusi dari empat program bantuan pangan senilai Rp 400 triliun tersebut. Kita harus menjaga dan mengantisipasi agar bantuan untuk rakyat tidak disalahgunakan, terutama di tengah gejolak politik menjelang pemilu,” tegasnya. (hai)