koranindopos.com – Jakarta. Penjabat Sementara (Ps) Pamin 4 Renmin Ditbinmas Polda NTT, Bripka Ever Gusriyanto Tinenti, merupakan sosok polisi yang tidak hanya bertugas dalam menjaga keamanan, tetapi juga membawa dampak positif bagi masyarakat, khususnya di bidang olahraga sepak bola. Sebagai pendiri Sekolah Sepak Bola (SSB) Putra Timor, ia berhasil mengorbitkan anak-anak desa untuk bermain di Liga 4.
Desa Nekbaun, yang terletak di pelosok Kabupaten Kupang, Kecamatan Amarasi Barat, kini dikenal sebagai penghasil bibit unggul pemain sepak bola. Hal ini tidak terlepas dari usaha dan dedikasi Bripka Ever dalam membangun SSB Putra Timor yang telah berdiri sejak hampir enam tahun lalu. Berkat inisiatifnya, anak-anak desa memiliki kesempatan untuk mengembangkan bakat mereka di dunia sepak bola tanpa dipungut biaya.
Ketua RT Desa Nekbaun, Andri Sanu, mengungkapkan kebanggaannya terhadap sosok Bripka Ever. Menurutnya, Ever adalah figur yang mampu merangkul dan membimbing pemuda dalam bidang olahraga dan kepemimpinan. Atas dedikasinya, Andri mengusulkan nama Bripka Ever dalam ajang Hoegeng Awards 2025 sebagai polisi teladan.
SSB Putra Timor bukan sekadar tempat berlatih sepak bola, tetapi juga menjadi wadah bagi anak-anak untuk belajar berorganisasi dan memiliki visi masa depan yang lebih baik. Dengan semangat kebersamaan, SSB ini dikelola oleh pengurus yang bekerja secara sukarela. Masyarakat, termasuk kepala desa, kepala dusun, dan tokoh pemuda, sangat mendukung keberadaan sekolah sepak bola ini.
Menurut Andri Sanu, banyak anak-anak desa yang kini berhasil bermain di luar daerah, berkat pembinaan di SSB Putra Timor. Salah satu bukti nyata dari keberhasilan SSB ini adalah beberapa anak didiknya yang sudah berlaga di Liga 4 NTT.
Selain membentuk bibit unggul dalam sepak bola, kehadiran SSB Putra Timor juga membawa dampak sosial yang positif. Anak-anak yang sebelumnya kecanduan ponsel kini lebih memilih bermain sepak bola. Sementara itu, para remaja yang dulunya kerap nongkrong dan mengonsumsi minuman keras kini lebih fokus pada latihan dan menjaga stamina mereka.
Bripka Ever mengungkapkan bahwa perubahan ini juga berpengaruh pada kondisi keamanan dan ketertiban di desa. Para pemuda yang sebelumnya memiliki kebiasaan kurang produktif, seperti berkumpul dan mengonsumsi minuman keras setelah menggembala sapi, kini lebih memilih untuk beristirahat guna mempersiapkan diri menghadapi latihan.
Sejak muda, Bripka Ever memiliki cita-cita menjadi pemain sepak bola. Setelah menjadi polisi, ia bertekad untuk mewujudkan impian dengan membangun sekolah sepak bola di desanya.
“Sebelum menikah, saya sudah menyampaikan kepada istri bahwa saya ingin mendirikan sekolah sepak bola. Saya ingin ilmu yang saya miliki bisa bermanfaat bagi anak-anak desa,” ungkap Bripka Ever.
Dengan lapangan sepak bola yang memadai serta semangat anak-anak desa yang tinggi, Ever mulai membangun SSB Putra Timor pada tahun 2019. Awalnya, ia mengandalkan komunikasi dengan tokoh pemuda untuk mengajak anak-anak bergabung. Seiring berjalannya waktu, ia juga mendapatkan dukungan dari Asprov NTT berupa peralatan latihan seperti bola dan rompi.
Saat pertama kali didirikan, SSB Putra Timor memiliki sekitar 70 murid dari berbagai kelompok usia. Setelah pandemi COVID-19, perkembangan kemampuan anak-anak mulai terlihat signifikan. Bripka Ever kemudian berkomunikasi dengan pelatih Kristal Bali United di Kupang untuk membuka kesempatan bagi anak-anak SSB Putra Timor mengikuti seleksi Liga 4 NTT.
Hasilnya, beberapa anak berhasil lolos seleksi dan bermain di Liga 4. Salah satunya adalah Noven Tirot Zakarias yang masuk dalam tim Kristal United, serta Donald yang saat ini mengikuti seleksi di Klub Persekota Kupang.(dhil)