MERAYAKAN hari jadi pernikahan merupakan momen berkesan bagi setiap orang. Namun, bagi Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, lebih dari kata itu. Melekat. Tak bisa lupa sampai akhir hayatnya mungkin. Dia jatuh saat bersepeda dengan istrinya, Jill Biden, di Pantai Rehoboth, Delaware, dekat rumahnya. Itu kebiasaan mereka di akhir pekan. Gowessantai. Namun, pada Sabtu (18/6/2022), sekaligus sebagai momen spesial mereka untuk merayakan hari jadi pernikahan ke-45 tahun.
Kalau saya. Anda. Atau kita – yang hanya orang biasa-biasa saja – adalah insiden biasa. Tidak terlalu malu. Atau Anda – yang mungkin seorang publik figur atau pesohor – bisa jadi malu. Tapi saya rasa tidak luar biasa. Kalau pun viral, hanya di kalangan followers. Komentarnya bisa ditebak. Mendoakan agar tidak terjadi apa-apa. Sebaliknya haters. Bisa dibayangkan sendiri.
Tapi seorang Biden. Presiden negara adidaya. Jatuh dari sepeda adalah peristiwa luar biasa. Seluruh pimpinan dunia terbelalak. Cara mereka berasumsi, menilai, dan memaknai dengan sudut pandang jauh dari level kita-kita ini. Berpikir dengan cara kenegarawanan. Hanya mereka sesama presiden yang paham.
Bahkan, mungkin, mereka memaknai indisen itu sebagai isyarat ’kejatuhan’ Negeri Paman Sam. Semua sudah tahu. Amerika menuju jurang resesi. Indikasi itu kuat. Angka inflasi tinggi. 8,6 persen (year on year/yoy) pada Mei 2022 – data Departemen Tenaga Kerja AS – yang membuat roda ekonomi mereka lesu.
Suku bunga menggila. Dari 0,75 persen menjadi 1,75 persen pada Rabu (15/6/2022). Itu kebijakan Bank sentral Amerika (Federal Reserve) untuk mengerem harga barang yang terus melonjak. Itu adalah kenaikan suku bunga acuan tertinggi yang dilakukan bank sentra AS – dikenal dengan The Fed – selama 30 tahun terakhir. Dua hal yang saya umpakan bak buah simalakama. Sangat sulit untuk menghentikan inflasi tanpa resesi.
Ketika suku bunga tinggi, konsumen mendapatkan pengembalian yang lebih tinggi atas uang yang mereka simpan di rekening bank. Namun, nyatanya, membuat minat untuk meminjam uang di bank justru menjadi turun. Kenaikan suku bunga menghambat pengeluaran dengan meningkatkan biaya pembiayaan. Namun, saya rasa, ada pakar lebih paham tentang ini. Mungkin Anda, justru pakar itu sendiri.
Sejatinya, AS jatuh bangun. Terseok. Seperti momen Biden yang tidak hanya sekali terjatuh. Masih ingat Biden tiga kali tersungkur di tangga Air Force One? Insiden itu terjadi di Joint Base Andrews pada Jumat (19/3/2021). Biden hendak beranjak ke Atlanta. Silahkan Anda persepsikan sendiri. Termasuk, untung rugi kejatuhan AS bagi kita – yang belum move on dari AS. (*)