Koranindopos.com – Jakarta. Masih ingat serial Rumah Masa Depan yang pernah populer di tahun 1980 – an silam? Mizan Pictures dan Max Pictures pun me-remake serial tersebut menjadi film layar lebar.
Rumah Masa Depan merupakan serial TVRI yang tayang pada tahun 1980-an. Serial ini menceritakan kisah keluarga tiga generasi yang hidup sederhana di sebuah desa. Film remake ini akan tetap mempertahankan kisah utama serial.
Film ini akhirnya juga kembali mempertemukan Fedi Nuril dan Laura Basuki dalam satu project yang sama. Keduanya akan bermain sebagai pasangan suami istri. Laura Basuki akan berperan sebagai Surti, istri Pak Sukri yang diperankan oleh Fedi Nuril.
“Saya adalah suami yang lagi struggling dengan bisnis restorannya yang lagi turun dan berada di tengah-tengah hubungan yang kurang harmonis antara mertua dan menantu,” kata Fedi Nuril di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, Kamis, (9/11/2023).
Di era 80-an, serial Rumah Masa Depan memang begitu populer. Namun ternyata, Laura Basuki mengaku belum pernah menonton serial ini.
Sebagai pemain, Laura Basuki tentu harus memahami benar serial ini. Termasuk peran yang ia mainkan. Namun ternyata, tak mudah untuk mencari informasi mengenai serial ini.
“Waktu itu sih aku belum pernah menyaksikan serial Rumah Masa Depan. Jadi, aku cari-cari, dan kebetulan di internet juga ga banyak informasinya, paling potongan-potongan filmnya. Kemudian, sama mas Danial Rifki ya menciptakan karakter baru sih sebenernya. Tapi, masih ada corenya dari Surti di tahun 80an itu. Sebenernya paling banyak diskusi sama sutradara dan ngobrol sama teman-teman yang pernah kurang lebih mengalami itu,” jelas Laura Basuki.
Seperti halnya Laura Basuki, Fedi Nuril juga mengaku banyak berdiskusi dengan sutradata agar dapat memainkan tokoh Sukri dengan baik.
“Pertama memang banyak diskusi sama mas Danial soal background keluarga ini mau semirip apa dengan serial yang dulu. Mau dibuat isunya lebih relate, gaya bahasa, gesturenya mau gimana. satu hal menarik buat saya, jadi waktu masih di Jakarta sampai awal di desa Cibereum itu kami bergaya modern tiba tiba kami harus menginap, belanja di pasar, kostum kami berubah ke tahun 80an. Itu yang menarik,” ungkap Fedi Nuril.