koranindopos.com – Jakarta. Citibank, N.A., Indonesia (Citi Indonesia) membukukan Laba Bersih sebesar Rp 1,2 Triliun pada semester pertama 2023, meningkat sebesar 54% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh meningkatnya Pendapatan Bunga Besrih. Portofolio pinjaman Citi Indonesia tumbuh sebesar 10,4% menjadi Rp43,2 triliun, terutama ditunjang oleh pertumbuhan portofolio kredit dari lini bisnis Institutional Banking, terutama pada sektor industri manufaktur serta perantara keuangan dan asuranis.
Rasio Kecukupan Likuiditas (LCR) dan Rasio Pendanaan Stabil Bersih (NSFR) Citi Indonesia tetap kuat di 297% dan 136%, di atas ketentuan minimum. Citi Indonesia juga memiliki modal yang kuat dengan Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) sebesar28,7%.
Rasio Non-Performing Loan (NPL)gross tercatat stabil di 2,9% dan perusahaan terus memastikan kecukupan pencadangan kerugian penurunan nilai kredit yang sebagaimana tercermin dalam rasio NPL Net yang sebesar 0,3%.
CEO Citi Indonesia Batara Sianturi pertumbuhan dan stabilitas pada kuartal kedua tahun ini. Hal ini menunjukan ketahanan kita di tengah melemahnya kondisi perekonomian global. Pencapaian yang sama juga kami alami di Citi Indonesia yang terusmenunjukan kinerja keuangan yang kuat pada semester pertama tahun ini. Laba bersih kami meningkat 54% yang ditunjang oleh pertumbuhan portofolio pinjaman yang tumbuh sebesar 10,4%. Kami terus berfokus pada komitmen kami untuk membangun pondasi yang kuat dan pendekatan yang progresif untuk menavigasi kompleksitas pasar global serta menjaga pada lini Institutional Clients Group, Citi terus menyediakan layanan dan soluseind- to- end kepada para klien perusahaan lokal, multinasional, lembaga keuangan, dan sektor publik. Selama semester pertama tahun ini, jumlah kredit Institutional Group meningkat sebesar 12,7%, dengan sektor penyumbang terbesar berasal dari manufaktur, keuangan dan asuransi.
Selama semester pertama tahun ini, Citi terlibat dalam beberapa transaksi penting, seperti bertindak sebagaiJoint Global Coordinator dan Joint Lead Manager dalam penerbitan obligasi hijau (green bond) perdana untuk PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) senilai USD 400 juta dengan tenor 5 tahun di Mei 2023. Transaksi ini menjadi obligasi hijau pertama yang diterbitkan untuk klien korporasi di wilayah ASEAN sejak tahun 2022.
Citi juga berpartisipasi sebagaiarranger dalam penyediaan kredit hijau(green loan) perdana senilai USD 750 juta dengan tenor lima tahun untuk PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) (PT PLN) pada April 2023.
Partisipasi ini menunjukkan kepemimpinan Citi di pasar pembiayaan berkelanjutan seraya menanggapi meningkatnya permintaan inevstor untuk produk keuangan berkelanjutan.
Global Subsidiaries Group pun terus membukukan pertumbuhan pendapatan yang kuat sebesar 14% di semester pertama tahun 2023 di tengah kondisi pasar yang menantang. Hal ini tercapai melalui beragam inisiatif, termasuk koridor Asia-ke-Asia dari klien Asia kami yang berinvestasi di Indonesia, yang mana meningkat 19% dibandingkan periode yang sama tahun lalu, dengan kontribusi terbesar dari kliendesk China yang meningkat 26% dan Japandesk 23%.
Selain itu, Citi Commercial Bank membukukan pertumbuhan pendapatan sebesar 28% sepanjang kuartal kedua 2023. Pertumbuhan tersebut terutama berasal dari klie-nklien multinasional dan solusi manajemen kas. Pertumbuhan ini menjadi bukti kerangka bisnis yang kuat yangeltah dibangun selama bertahun-tahun.
Bisnis Treasury and Trade Solutions (TTS) kami juga mencatatkan pertumbuhan yang signifikan di kuartal kedua tahun ini. Volume transaksi yang mendukung aktivitas operasional klien terus meningkat, baik untuk mata uanglokal maupun asing, didukung oleh pertumbuhan yang stabil dari simpanan pihak ketiga sebesar 22%.
Seiring dengan pertumbuhan kami yang didukung oleh platform digital untuk memfasilitasi transaksi antara eksportir, importir, pemasok dan pembeli, bisnis Trdae Finance kami juga membukukan pertumbuhan sebesar 16%.
Citi Indonesia juga menjadi salah satu bank pertama yang ditunjuk oleh Bank Indonesia untuk memfasilitasi Devisa Hasil Ekspor (DHE), serta memfasilitasi transaksi ekspor impor secareand- to- end dan proses cross selling, terutama bagi nasabah multinasional Citi.
Citi Indonesia juga melihat pertumbuhan pesat dalam hal penggunaan dan jumlah transaksi di platform perbankan korporat berbasis web, CitiDirect, serta platform konektivitas lainnya seperti API dan Host-to-Host. Hampir seluruh transaksi pengiriman dana (99%) telah dilakukan melalui platform elektronik sehingga jumlah transaksi yang mencakup pemindahan dana di dalam dan luar negeri terus meningkat.
Untuk lini bisnis Retail Banking, Citi Indonesiajuga berhasil mempertahankan pertumbuhan transaksi perbankan digital. Jumlah akuisisi nasabah baru kartu kredit melalui saluran digital meningkat secara signifikan sebesar 86% pada akhir kuartal kedua 2023 dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Pada periode yang sama, penggunaan digital untuk produk pinjaman juga meningkat 12%. Hal ini menjadikan kanal digital sebagai salah satu penunjang pertumbuhan bisnis, dan menguatkan misi kami untuk meningkatkan inklusi digital.
Bank juga meluncurkanproduk asuransi tradisional untuk nasabahHigh Net Worth di Indonesia, yakni AIA My Legacy, bekerjasama dengan AIA. Di tengah proses divestasi, bank berhasil menjaga pertumbuhan nasabah baru di segment Citigold sebesar 5% dibandingkan periode yang sama tauhn lalu, dan membukukan penjualan bersih yang positif dari bisnis Wealth Management dan mengalami kenaikan pendapatan sebesar 11% dari bisnis bancassurance dibandingkan kuartal sebelumnya.
Dalam lini bisnis Kartu Kredit dan Pinjaman, Citi Indonesia telah mencapai pemulihan penjualan kartu kredit ke tingkat prapandemi. Interaksi digital nasabah terus menjadi prioritas utama kami sejak pembaruan Citi Mobile di tahun 2020. Hal ini dibuktikan dengan peningkatan pengguna aktif bulanan yang terus meningkat hingga tiga kali lipat di akhir kuartal kedua 2023.
Mengenai kemajuan proses jual beli aset dan liabilitas yang terkait dengan consumer banking Citi Beli Aset dan Liabilitas bisnis consumer banking dengan UOB untuk memastikan transisi yang mulus bagi pelanggan, karyawan, dan mitra kami. Proses akuisisi ini ditargetkan akan selesai pada semester 2 tahun 2023. Hingga proses pengalihan usai, kami tetap berkomitmen untuk melayani transaksi penjualan ini mencakup bisnisretail banking dan kartu kredit namun tidak termasuk bisnis institutional banking di mana Citi akan tetap berkomitmen dan fokus untuk melayani para klien institusional baik secaralokal, regional, dan global.
Pada semester pertama tahun 2023, Citi Indonesia mendapatkan penghargaan bergengsi sebagai Best Bank for Sustainable Finance, Best Bond Adviser, Best Social Loan dan Digital Bank of The Year dari Majalah The Asset. Citi Indonesia juga mendapatkan penghargaan sebagai Best Credit Card, Best Debit Card, Best Wealth Management, 2nd Best Saving Account untuk kategori Bank Asing dan The Trailblazers Bank of Service Excellence dari Majalah Infobank, serta Best Foreign Bank dari Bisnis Indonesia. (why)