Koranindopos.com – Jakarta. Falcon Pictures kembali menghadirkan sebuah film yang menyentuh hati lewat Rumah Untuk Alie, adaptasi dari novel best seller karya Lenn Liu alias Lotta. Film ini membawa penonton ke dalam perjalanan emosional seorang gadis yang berusaha menemukan tempatnya di dunia, di tengah luka dan harapan yang terus ia genggam.
Disutradarai oleh Herwin Novianto, Rumah Untuk Alie mengisahkan Alie, anak bungsu dalam keluarganya yang justru menjadi sasaran kemarahan ayah dan saudara-saudaranya. Kehilangan sang ibu mengubah dinamika keluarga mereka, membuat Alie tumbuh dalam lingkungan penuh kekerasan, baik fisik maupun emosional. Namun, di balik derita yang ia alami, Alie tetap berharap akan cinta dan penerimaan dari keluarganya.
Menurut Frederica, produser Falcon Pictures, kisah dalam film ini bukan sekadar drama keluarga biasa. “Kami ingin menyampaikan realitas yang mungkin dialami oleh sebagian orang, bahwa ada anak-anak yang tumbuh dengan luka batin mendalam. Kami berharap film ini dapat membuka mata banyak orang dan menjadi refleksi bagi kita semua,” ujarnya.
Sementara itu, Herwin Novianto mengungkapkan bahwa menggarap film ini menjadi tantangan tersendiri. “Kisah Alie bukan sekadar tentang kesedihan, tetapi juga ketegaran. Kami ingin menghadirkan emosi yang nyata, agar penonton bisa ikut merasakan perjuangan seorang anak yang mencari tempatnya dalam dunia yang tidak selalu ramah,” katanya.
Lenn Liu, sebagai penulis novel, merasa terharu melihat karyanya diadaptasi ke layar lebar. “Alie adalah karakter yang begitu dekat di hati saya. Saya berharap penonton bisa menangkap pesan yang ingin saya sampaikan, bahwa setiap orang berhak mendapatkan cinta dan tempat yang aman dalam hidupnya,” tuturnya.
Anantya Kirana, yang memerankan karakter Alie, mengaku bahwa perannya dalam film ini adalah salah satu tantangan terbesar dalam kariernya. “Saya harus benar-benar memahami luka dan keteguhan hati Alie. Ini bukan sekadar peran, tapi juga pengalaman yang mengubah cara saya melihat kehidupan,” ungkapnya.
Tika Bravani, yang turut membintangi film ini, mengaku memiliki pengalaman pribadi yang membuatnya bisa lebih mendalami cerita. “Saya pernah menjadi korban bullying, jadi saat membaca skenario ini, saya langsung merasa relate. Sebagai orang tua, saya juga semakin waspada karena melihat bagaimana kasus perundungan semakin marak. Film ini mengingatkan kita untuk lebih peka terhadap apa yang terjadi di sekitar,” ujarnya.
Hal serupa diungkapkan Rizky Hanggono, yang merasa penting untuk membangun kepercayaan diri anak-anak agar mereka mampu menghadapi dunia luar. “Bullying itu bisa menghancurkan harga diri seseorang. Saya selalu menanamkan kepada anak-anak saya bahwa mereka harus percaya diri, berani berbicara jika merasa tidak nyaman, dan tidak berpura-pura kuat saat sebenarnya butuh bantuan,” katanya.
Dengan jajaran pemain berbakat seperti Anantya Kirana, Rizky Hanggono, Tika Bravani, Dito Darmawan, Rafly Altama Putra, Andryan Didi, Faris Fadjar Munggaran, Sheila Kusnadi, dan Ully Triani, Rumah Untuk Alie menjanjikan pengalaman menonton yang mendalam dan menggugah.
Film ini tidak hanya menyajikan drama yang emosional, tetapi juga membawa pesan kuat tentang pentingnya kasih sayang dalam keluarga. Rumah Untuk Alie siap menggetarkan hati penonton di bioskop mulai 17 April 2025.