koranindopos.com – Jakarta. Kanker kolorektal atau kanker usus besar kini menjadi ancaman kesehatan yang semakin meningkat di kalangan Generasi Z. Penyakit ini sebelumnya lebih sering ditemukan pada kelompok usia lanjut, namun tren terbaru menunjukkan peningkatan kasus pada usia muda, termasuk mereka yang berusia di bawah 30 tahun.
Salah satu tantangan dalam mendeteksi kanker kolorektal pada usia muda adalah gejalanya yang sering kali dianggap sepele atau dikaitkan dengan gangguan pencernaan biasa. Beberapa tanda awal yang patut diwaspadai antara lain:
- Perubahan pola buang air besar, seperti diare atau sembelit yang berlangsung lama.
- Feses berdarah atau berwarna kehitaman.
- Nyeri perut yang terus-menerus tanpa sebab yang jelas.
- Penurunan berat badan yang signifikan tanpa perubahan pola makan.
- Kelelahan yang berkepanjangan dan sulit dijelaskan.
Pakar kesehatan mengaitkan peningkatan kasus kanker kolorektal pada Generasi Z dengan beberapa faktor, di antaranya:
- Pola makan tidak sehat: Konsumsi makanan cepat saji dan rendah serat berkontribusi pada kesehatan usus yang buruk.
- Gaya hidup sedentari: Kurangnya aktivitas fisik dapat memperlambat metabolisme dan meningkatkan risiko penyakit pencernaan.
- Kurangnya kesadaran akan pemeriksaan dini: Banyak anak muda yang mengabaikan gejala awal dan baru mencari pertolongan medis ketika kondisi sudah parah.
- Faktor genetik: Riwayat keluarga dengan kanker kolorektal dapat meningkatkan risiko seseorang terkena penyakit ini lebih awal.
Mencegah lebih baik daripada mengobati. Berikut beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko kanker kolorektal:
- Mengadopsi pola makan sehat dengan memperbanyak konsumsi serat dari sayur dan buah.
- Mengurangi asupan makanan olahan dan tinggi lemak.
- Rutin berolahraga dan menjaga berat badan ideal.
- Tidak merokok dan menghindari konsumsi alkohol berlebihan.
- Melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala, terutama jika memiliki riwayat keluarga dengan kanker kolorektal.
Kesadaran akan kanker kolorektal di usia muda perlu ditingkatkan agar deteksi dini bisa dilakukan lebih cepat. Jangan abaikan gejala kecil yang mungkin merupakan tanda awal dari penyakit serius ini. Jika mengalami keluhan yang mencurigakan, segera konsultasikan dengan dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut.(dhil)