koranindopos.com – Jakarta. Hari pertama di tahun 2024, sejumlah harga pangan di seluruh wilayah Indonesia rata-rata mengalami kenaikan dibandingkan dengan sehari sebelumnya. Berdasarkan data panel harga Badan Pangan Nasional (Bapanas) pada pukul 09.30 WIB menunjukkan perubahan harga pada beberapa komoditas utama.
Harga beras premium mengalami kenaikan sebesar 0,67%, mencapai Rp. 15.090 per kilogram. Meskipun demikian, harga beras medium mengalami penurunan sebesar 0,30% menjadi Rp. 13.150 per kilogram. Namun, angka ini masih jauh dari harga yang ditetapkan pemerintah sebagai Harga Eceran Tertinggi (HET) yaitu Rp 10.900-Rp 11.800 per kilogram untuk beras medium dan Rp 13.900-Rp 14.800 per kilogram untuk beras premium.
Di sisi lain, harga telur ayam ras mengalami kenaikan sebesar 0,50% menjadi Rp. 28.300 per kilogram. Sedangkan daging ayam ras mengalami kenaikan signifikan sebesar 2,38%, mencapai Rp. 36.610 per kilogram.
Kenaikan harga juga terjadi pada beberapa komoditas lainnya, seperti garam halus beryodium yang naik 1,65% menjadi Rp. 11.690 per kilogram, jagung peternak yang naik 1,36% menjadi Rp. 7.450 per kilogram, dan kedelai biji kering impor yang naik 0,22% menjadi Rp. 13.390 per kilogram.
Meskipun sebagian besar harga mengalami kenaikan, beberapa komoditas mencatat penurunan harga. Cabai rawit merah mengalami penurunan harga paling besar sebesar 9,80%, menjadi Rp. 70.350 per kilogram, meskipun tetap tinggi dibandingkan dengan HET yang ditetapkan pemerintah. Cabai merah keriting turun 3,69% menjadi Rp. 52.960 per kilogram, bawang merah turun 3,64% menjadi Rp. 35.430 per kilogram, dan bawang putih bonggol turun 2,27% menjadi Rp 37.090 per kilogram.
Selain itu, harga daging sapi murni turun 0,17% menjadi Rp. 134.930 per kilogram, gula konsumsi turun 1,10% menjadi Rp 17.120 per kilogram, minyak goreng kemasan sederhana turun 2,95% menjadi Rp. 16.780 per kilogram, minyak goreng curah turun 1,16% menjadi Rp. 14.510 per kilogram, dan tepung terigu turun 0,51% menjadi Rp. 13.370 per kilogram.
Dengan adanya fluktuasi ini, masyarakat diharapkan dapat bijak dalam mengelola belanja dan pemerintah akan terus memantau perubahan harga untuk menjaga stabilitas ekonomi dan ketersediaan pangan. (hai)