koranindopos.com – Bandung. Para pemenang Huawei ICT Competition Asia-Pacific ke-8 tahun 2023-2024 diumumkan bersamaan dengan digelarnya upacara penyerahan penghargaan yang diselenggarakan oleh Huawei dan ASEAN Foundation di Sekretariat Nasional ASEAN yang berlokasi di Jakarta, Indonesia. Dengan mengusung tema “Connection, Glory, and Future”, kompetisi tingkat regional yang digelar tahun ini berhasil menarik antusiasme lebih dari 6400 siswa dari 14 negara dan wilayah di Asia Pasifik untuk berpartisipasi.
Gelaran Huawei ICT Competition Asia-Pacific 2023-2024 diawali dengan sambutan resmi oleh H.E. Dr. Kao Kim Hourn, Secretary-General of ASEAN, dan ditandai dengan kehadiran para duta besar ASEAN, serta perwakilan dari berbagai organisasi internasional.
Menelusuri kembali perjalanan kompetisi, Mr. Simon Lin, President of Huawei Asia-Pacific, menyatakan, “Mulai pada 2023, kami telah menambahkan satu kategori baru yaitu computing track, menambah kategori yang sebelumnya telah dikompetisikan yaitu network, cloud dan innovation track.
Selain itu, kami telah merancang kegiatan yang lebih interaktif untuk meningkatkan kecakapan kepemimpinan dan kesiapan kerja para siswa. Bersama dengan pemerintah, industri, dan mitra akademisi, kami berharap dapat membentuk dan melahirkan para pemimpin, praktisi, dan inovator masa depan di wilayah ini.”
Sejumlah perguruan tinggi berhasil menorehkan prestasi gemilang. Dari Indonesia, Institut Teknologi Bandung menduduki posisi teratas di Network Track. Cebu Institute of Technology – Universitas dari Filipina meraih Grand Prize di Innovation Track, sementara Grand Prize di Cloud Track diberikan kepada Singapore Polytechnic. Selain itu, i-Academy dari Filipina muncul sebagai juara regional untuk kategori baru yaitu Computing Track.
Tak hanya itu, 16 tim lainnya dari Malaysia, Indonesia, Singapura, Thailand, Brunei, Kamboja, Laos, Vietnam, Bangladesh, Sri Lanka, Hong Kong (Tiongkok), dan Makau (Tiongkok) juga mendapatkan penghargaan sebagai juara pertama, kedua, dan ketiga di empat kategori yang dikompetisikan.
Para juara akan mewakili wilayahnya masing-masing di Global Final of the Huawei ICT Competition yang akan berlangsung di Shenzhen pada Mei 2024.
H.E. Amb. M. I. Derry Aman, Wakil Tetap RI untuk ASEAN dan Ketua Dewan Pembina ASEAN Foundation menyoroti peran penting keterampilan digital dalam ekonomi saat ini, “Dengan pesatnya laju kemajuan teknologi dan meningkatnya permintaan akan keahlian digital, penting bagi kita untuk memberdayakan generasi muda dengan keterampilan digital yang mereka perlukan untuk meraih kesuksesan di era ekonomi digital.”
Maki Katsuno-Hayashikawa, Direktur Kantor Regional Multisektoral UNESCO di Jakarta, menyampaikan apresiasinya kepada Huawei atas perannya sebagai “mitra UNESCO-GSA yang berkomitmen dan telah menunjukkan dedikasinya dalam memberikan pelatihan daring tesertifikasi bagi para pelajar di seluruh dunia melalui program Huawei ICT Academy dalam mencetak talenta-talenta TIK baru.”
Dr. Piti Srisangnam, Executive Director ASEAN Foundation menyoroti peran penting literasi digital, “Di ASEAN dan di seluruh Asia Pasifik, literasi dan kemahiran digital bukan hanya kian diminati, namun juga makin memiliki peran yang sangat penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi, pembangunan sosial, dan peningkatan daya saing global.”
Huawei ICT Competition menghadirkan platform dinamis bagi para siswa untuk terlibat dalam kompetisi secara sehat dengan saling bertukar gagasan, sekaligus meningkatkan pengetahuan TIK dan keterampilan praktis mereka. Inisiatif ini tidak hanya meningkatkan kapasitas mereka dalam berinovasi, tetapi juga memainkan peran penting dalam memangkas kesenjangan dalam pemenuhan talenta digital.
Huawei ICT Competition diluncurkan pada tahun 2016 dan tahun ini merupakan tahun ke-8 penyelenggaraan kompetisi ini di Asia Pasifik. Huawei berkomitmen untuk terus memperluas dampak gelaran ini di sektor pendidikan, melalui rencana untuk mendirikan 500 akademi TIK yang ditargetkan untuk membina lebih dari 200.000 siswa per tahun 2025. (ris)