koranindopos.com – Jakarta, Kementerian Agama (Kemenag) RI meluncurkan program Senam Haji Indonesia dan Batik Haji Indonesia dalam upaya menjaga kesehatan dan identitas para jemaah haji. Acara peluncuran tersebut, yang diadakan di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, diikuti oleh lebih dari 28 ribu jemaah haji Indonesia secara langsung dan daring.
Sekretaris Jenderal Kemenag M. Ali Ramdhani menyatakan bahwa program Senam Haji bertujuan untuk menjaga kebugaran jemaah haji agar dapat melaksanakan rangkaian ibadah haji dengan lancar, sehat, dan bugar. Hal ini menjadi penting mengingat kuota haji tahun ini mencapai 241.000 jemaah, yang merupakan jumlah terbanyak dalam sejarah penyelenggaraan ibadah haji Indonesia.
“Dari jumlah itu, lebih dari 45.000 jemaah masuk kategori lanjut usia (lansia). Seperti tahun sebelumnya, kami mengusung tagline ‘Haji Ramah Lansia’,” ungkap Sekjen M. Ali Ramdhani, yang mewakili Menag Yaqut Cholil Qoumas.
Program Senam Haji ini disusun berdasarkan kajian dan penelitian para pakar kesehatan, dengan tujuan menjaga kebugaran dan ketahanan fisik jemaah. Meskipun demikian, gerakan senam ini merupakan low impact, sehingga tidak menguras tenaga.
“Sementara Dirjen PHU Hilman Latief mengungkapkan dalam rangka pengadaan batik haji ini, Kemenag melibatkan UMKM yang berada di berbagai daerah di Indonesia. ‘Diperkirakan per jemaah membutuhkan 3 meter kain untuk satu batik, jadi sekitar 700 KM banyaknya jika dibentangkan. Dan kita melibatkan banyak UMKM untuk membuatnya,’ kata Hilman Latief.”
Batik Haji Indonesia ini, yang berwarna ungu dengan motif Sekar Arum Sari, dipilih melalui Sayembara Desain Batik Haji pada tahun 2023. Motifnya terinspirasi dari bunga melati putih yang melambangkan simbol kesucian, keagungan, kesederhanaan, ketulusan, keindahan, dan rendah hati.
Kegiatan Senam Haji dan Peragaan Batik Indonesia ini juga didukung oleh Bank Syariah Indonesia, sebagai bagian dari kolaborasi untuk meningkatkan layanan bagi para jemaah haji.
Diharapkan, program Senam Haji Indonesia dan Batik Haji Indonesia ini tidak hanya menjaga kesehatan para jemaah haji, tetapi juga memperkuat identitas budaya Indonesia serta memberikan dampak positif bagi perekonomian UMKM di berbagai daerah. (hai)