Koranindopos.com – Jakarta. Rumah produksi Drias Production dan platform media sosial KipasKipas mengumumkan kolaborasinya untuk memproduksi sebuah film horor. Proses produksi film yang masih dirahasiakan judulnya itu akan dimulaip ada bulan Maret 2024 mendatang.
Film yang diproduseri oleh Avesina Soebli dan Gito Huang sebagai executive produser ini disutradarai oleh Bambang Drias. Untuk naskah ditulis oleh Baskoro Adi yang juga terkenal sebagai penulis film Kuntilanak. Meski masih dirahasiakan judulnya, bocorannya film ini mengangkat cerita tentang kisah flashback tragis yang dikemas dengan sejarah.
“Film ini bercerita tentang seorang ibu yang meninggal dan menjadi kuntilanak saat melahirkan bayi kembar pada masa kerusuhan di desanya. Sosok kuntilanak itu
menghantui salah satu anaknya yang selamat yang kini sudah dewasa saat ia pulang ke kampung halaman ibunya,” beber Avesina Soebli dalam keterangan tertulisnya.
Film ini mengambil setting di tahun 90-an untuk memberikan nuansa nostalgia dan membawa penonton dalam perjalanan melintasi masa-masa sulit saat itu.
Sebagai produser, Avesina Soebli yang juga pernah memproduseri beberapa judul film layar lebar, seperti Film Hujan Bulan Juni (2017), Film Akad (2022), Film Paku Tanah Jawa (2023) ini ingin menyuguhkan sebuah tontonan drama yang berbalut kisah horor lokal.
“Kami ingin memberikan drama dalam balutan horor yang kuat warna lokalnya dan pengalaman yang berbeda bagi penikmat film Indonesia, apalagi cerita dalam film ini,” kata Avesina Soebli.
“Tidak hanya tentang ketakutan, tetapi juga menggali emosi dan rasa kemanusiaan yang mungkin tersembunyi di balik misterinya,” lanjutnya.
Untuk lokasi syutingnya rencananya akan dilakukan di Jogja, karena memberikan nuansa khas Indonesia dan kekayaan budaya Jawa. Dengan begitu dapat memberikan pengalaman visual dan cerita horor yang berkesan bagi para penonton.
Selaku Executive Producer, Gito Huang menambahkan, bahwa KipasKipas yang rencananya akan launching pada tahun ini tak hanya berfungsi sebagai media sosial, tapi juga sebagai wadah untuk para sinema. Lanjut Gito, kedepannya apps ini akan digrandungi semua kalangan.