koranindopos.com – Kutai Kartanegara, sebuah nama yang semakin dikenal di kalangan pecinta sejarah dan wisatawan setelah sebagian wilayahnya terpilih menjadi bagian dari Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Namun, jauh sebelum pengakuan tersebut, Kutai Kartanegara telah merajut sejarah panjang yang menarik, menjadi tempat di mana cerita-cerita legenda berkembang subur. Hal ini menjadikan Kutai Kartanegara memiliki daya tarik wisata yang unik, dikenal dengan istilah storynomics tourism.
Storynomics tourism merupakan pendekatan pariwisata yang mengedepankan narasi, konten kreatif, serta kekuatan budaya untuk memperkenalkan suatu destinasi wisata. Kutai Kartanegara menggabungkan kekayaan sejarah dan legenda dalam pengalaman wisata yang tak terlupakan.
Salah satu cerita legenda yang melekat erat dengan Kutai Kartanegara adalah kehadiran Kerajaan Hindu Tertua di Indonesia: Kutai Martadipura, yang berdiri sejak abad ke-4. Meskipun berbeda dengan Kerajaan Kutai Kartanegara, jejak sejarah Kutai Martadipura masih dapat ditemukan di Museum Mulawarman. Museum tersebut menampung sekitar 5.373 koleksi bersejarah, mulai dari singgasana, pakaian kebesaran, hingga prasasti.
Salah satu daya tarik utama Museum Mulawarman adalah kolam ikonik berbentuk naga, yang merupakan simbol perjalanan hidup dan penjaga alam semesta, diambil dari cerita legenda masyarakat Kutai Kartanegara. Di samping itu, makam para raja yang terletak di sekitar museum juga menambahkan aura kerajaan Hindu kuno yang terasa hidup.
Tak hanya sejarah kerajaan, legenda di Kutai Kartanegara juga mencakup cerita tentang lahirnya orang Basap. Cerita ini berawal dari runtuhnya Kerajaan Kutai Martadipura pada abad ke-14, yang melahirkan Kerajaan Kutai Kartanegara di Tepian Batu atau Kutai Lapa. Raja pertama dari kerajaan ini, Aji Batara Agung Dewa Sakti, dikenal karena hobinya dalam adu ayam.
Ayam jago milik sang raja, bernama Perak Kemudi Besi, dipercaya memiliki kekuatan gaib. Ketika seorang pangeran Tiongkok datang untuk menantang dengan membawa 15 ekor ayam, pertarungan sengit terjadi. Sang raja bertaruh menggunakan keajaiban ayamnya, dan akhirnya, dengan bantuan mantra, sang pangeran Tiongkok dikalahkan. Hal ini membuatnya menetap di Kutai Kartanegara dan mencampurkan darah Tiongkok dengan Suku Dayak Punan, melahirkan orang Basap.
Kisah-kisah legenda yang kaya dan beragam di Kutai Kartanegara tidak hanya menambah pesona destinasi wisata ini, tetapi juga menawarkan pengalaman belajar sejarah yang menyenangkan bagi pengunjung. Melalui storynomics tourism, Kutai Kartanegara mempersembahkan paduan antara keindahan alam, kekayaan sejarah, dan cerita-cerita yang menggugah imajinasi, menjadikannya destinasi yang tak terlupakan bagi para pelancong. (ana)