LAGI – lagi Formula E. Ajang sehari, dinamikanya berhari-hari. Masih hangat soal audit anggaran dan dugaan korupsi oleh komisi antirasuah – KPK – kini, ajang prestisius itu ’panas’ lagi. Lagi-lagi, karena sulit menahan diri. Siapa? Ahmad Sahroni. Sebelumnya, ketua pelaksana Jakarta E-Prix 2022 itu mengomentari Menteri BUMN Eric Tohir. Itu karena tak ada sponsorship sedikit pun dari perusahaan pelat merah.
Kini, lagi-lagi, Sahroni mengeluarkan pernyataan yang menyulut ’ketegangan’ baru. Dia menegaskan, bahwa sirkuit Formula E hanya dimanfaatkan untuk roda empat, bukan roda dua. ”Kami ingin memberikan kesempatan kepada roda dua. Tapi, ini ada regulasi dari homologasi FIA. Ada grade namanya. Di grade tiga, namanya sirkuit itu untuk roda empat,’’ kata Sahroni saat keterangan pers bersama Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di Balai Kota DKI, Gambir, Jakarta Pusat pada Jumat malam (24/6/2022).
Pernyataan Sahroni itu seolah-olah menjawab keinginan Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Muhammad Fadil Imran. Sebagaimana kita ketahui, Kapolda berniat meminjam sirkuit senilai Rp 100 miliar itu untuk lokasi balap jalanan atau street race. Ajang itu yang selama ini jadi andalan Polda Metro Jaya untuk menekan maraknya aksi balap liar di jalanan ibu kota.
Fadil berencana menggelar kompetisi road race di Sirkuit Formula E, Ancol, Jakarta Utara. Ajang itu tidak sebatas drag race yang selama ini dipertandingkan pada street race seri satu hingga tiga. ”Mudah-mudahan Jakpro mendengarkan ini dan juga disetujui oleh pemerintah daerah provinsi. Ke depan Mas Rifat bersama IMI, tentunya bukan hanya drag race, tapi juga ada road race. Karena saya lihat lumayan itu kalau lintasan yang ada di Formula E kemarin bisa dipakai,” kata Fadil saat membuka Meikarta Street Race di Cikarang, Kabupaten Bekasi pada Sabtu, 18 Juni 2022.
Lumayan. Satu kata ini menggelitik saya. Bahkan saya sudah menerka, ini akan jadi ’bola liar’. Isu hangat. Dinamika menarik. Atau apalah namanya. Yang jelas ini akan menyulut respons. Benar. Hasilnya reaktif. Tidak tes Covid-19 saja yang reaktif, hahaha. Tapi begitulah cara politikus Nasdem itu bersikap. Entah apalagi multiplayer effect dari pernyataan Sahroni itu. Apakah Kapolda akan merespons balik? Kita tunggu saja. (*)