koranindopos.com – Jakarta. Menjelang Ramadan, Pemprov DKI mendeteksi kenaikan permintaan dan konsumsi beberapa komoditas pangan. Hal tersebut tak jarang menyebabkan harga kebutuhan pokok merangkak naik.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (KPKP) DKI Suharini Eliawati menuturkan, kenaikan permintaan komoditas tersebut selalu terjadi setiap ramadhan, lebaran, natal, dan tahun baru. Namun, dari data yang mereka miliki, komoditas yang paling rendah kenaikan konsumsinya itu adalah beras. Yakni, naik sekitar 0,19 persen. ”Sementara, kenaikan tertinggi itu daging sapi atau kerbau, yakni 10,37 persen,” kata Eli.
Meski mengalami kenaikan, Eli mengklaim bahwa stok pangan di Jakarta masih aman. Untuk stok beras, kata Eli, di PT. Food Station Tjipinang Jaya ada sekitar 19 ton. Stok itu juga disebutkannya akan segera bertambah karena daerah produsen beras Jakarta akan segera panen. ”Pada akhir Maret ini akan ada panen raya. Dan mudah-mudahan awal April, jelang lebaran, sudah masuk ke DKI Jakarta,” katanya. Adapun daerah yang akan panen itu yakni, seluruh Jawa dan Sulawesi. Usai panen, daerah tersebut akan segera menyalurkan ke Jakarta melalui Pasar Induk Beras Cipinang.
Tidak hanya itu, Eli juga menyampaikan bahwa hasil kerjasama antara Food Station Tjipinang Jaya dengan Kabupaten Indramayu, akan ada panen sekitar 6.000 ton gabah basah. Itu juga disebutkannya bisa meningkatkan jumlah stok beras di Jakarta nantinya.
Selanjutnya, untuk stok beras, Eli juga menyebutkan jumlahnya masih sangat cukup. Bahkan, hingga Juni nanti, akan masuk bertahap sebanyak 1.650 ekor sapi dari NTT. ”Begitu juga dengan daging ayam, stoknya aman. Dharma Jaya sudah menjalin kerjasama dengan Lampung, Jawa Timur, dan Jawa Tengah,” terangnya.
Jika stok daging dan beras, tidak demikian dengan komoditas hortikultura. Menurut Eli, stoknya aman namun tipis. Baik itu komoditas cabai, bawang putih, hingga bawang merah. ”Memang, saya katakan aman, tapi tipis. Kenapa? karena saat ini baru mau masuk masa panen. Lalu,perlu transport dari daerah ke Jakarta,” katanya. Namun demikian, lanjutnya, dengan sinergi antara Pemprov DKI dan Pemerintah Pusat bisa membuat harga masih dalam kondisi yang masih terkendali.
Sementara itu, Direktur Utama PT Food Station Tjipinang Jaya Pamrihadi Wiraryo menuturkan, terdapat penurunan harga sembako menjelang Ramadan. Terutama, harga beras. ”Dibandingkan dengan tiga minggu lalu, terjadi penurunan kurang lebih 1-1,5 persen. Kepala Badan Pangan Nasional juga telah menyampaikan rilis yang mana sudah ditentukan harga floor price untuk gabah kering panen dan harga eceran tertinggi (HET) yang baru. Sehingga, harga tersebut akan terkendali,” katanya.
Saat ini, lanjutnya, stok beras di PIBC tersedia sekitar 19 – 20 ribu ton untuk memenuhi kebutuhan warga Jakarta. Dalam waktu dekat, juga akan masuk kembali stok beras, sehingga ketersediaan bisa mencapai 30 ribu ton. (wyu/mmr)