koranindopos.com – Jakarta, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan, menyampaikan optimismenya mengenai potensi besar Indonesia dalam pengembangan teknologi genomik. Hal ini disampaikan pada forum perayaan 2nd Anniversary Biomedical and Genome Science Initiative (BGSi) yang bertema “Future Directions in Genomics: Setting the Agenda for the Next Decade,” di Jakarta.
Pada acara tersebut, Menko Luhut menjelaskan bahwa ide pengembangan genomik di Indonesia muncul saat pandemi COVID-19, berkat kerja sama dengan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin. Teknologi genomik dianggap memiliki peran penting dalam mempersiapkan negara menghadapi potensi penyakit di masa depan serta memberikan pengobatan yang lebih presisi.
“BGSi merupakan program nasional yang memiliki tujuan besar, yaitu mendeteksi potensi penyakit di masa depan dan menyediakan pengobatan yang lebih tepat bagi masyarakat. Kami telah berkembang melalui kerja sama dengan berbagai lembaga internasional, termasuk Beijing Genomics Institute (BGI),” jelas Menko Luhut.
Selain di bidang kesehatan, Menko Luhut juga menyoroti potensi aplikasi teknologi genomik di sektor lain, seperti pertanian. Dengan genomik, Indonesia dapat mengembangkan bibit unggul dan pupuk berkualitas yang akan meningkatkan hasil pertanian. Ia menekankan bahwa koordinasi yang tepat dalam perencanaan genomik dan pengembangan infrastruktur sangat penting untuk mendukung riset dan penerapan teknologi ini.
“Pemerintah saat ini sedang mengupayakan koordinasi untuk membangun kawasan ekonomi khusus yang didedikasikan bagi penelitian genomik. Kami juga fokus pada infrastruktur yang diperlukan, seperti penyediaan air, listrik, dan jalan yang akan mengurangi biaya produksi serta meningkatkan efisiensi sektor pertanian,” ujar Menko Luhut.
Menko Luhut juga menegaskan pentingnya membangun human capital yang kompeten di bidang genomik. Pemerintah Indonesia memberikan kesempatan bagi peneliti dan pelajar untuk melanjutkan pendidikan S2 dan S3 di Beijing, serta mengundang peneliti senior dari Tiongkok untuk membantu membangun budaya riset di Indonesia.
“Kami mengirim human capital ke Beijing dan juga membawa peneliti senior dari Tiongkok untuk bersama-sama membangun budaya riset di Indonesia. Ini penting untuk memastikan bahwa kita dapat memanfaatkan teknologi genomik secara maksimal,” tambahnya.
Lebih lanjut, Menko Luhut menyampaikan bahwa Indonesia berada dalam posisi yang sangat baik untuk menarik investasi, terutama dalam bidang penelitian genomik dan teknologi kesehatan. Dengan berbagai fasilitas penelitian yang sudah ada, seperti dua kawasan ekonomi khusus di Bali yang didedikasikan untuk penelitian dan rumah sakit, Indonesia menawarkan peluang besar bagi investor.
“Saya rasa Indonesia berada di posisi yang sangat baik dalam investasi karena banyak peluang yang ada. Kami memiliki banyak orang pintar dan fasilitas yang mendukung penelitian, yang menjadikan Indonesia tempat yang menarik bagi investor,” katanya.
Ia menekankan bahwa pengembangan genomik ini tidak hanya akan mendukung sektor kesehatan, tetapi juga akan mentransformasi pertanian Indonesia dengan memperkenalkan inovasi baru yang dapat meningkatkan produktivitas dan efisiensi.
Dalam forum tersebut, Menko Luhut menegaskan bahwa pemerintah berkomitmen penuh untuk mendukung pengembangan genomik dengan menyediakan infrastruktur yang memadai. Hal ini dianggap esensial dalam mengurangi biaya riset dan meningkatkan efisiensi, baik di sektor kesehatan maupun pertanian.
“Pemerintah sedang berupaya untuk memastikan bahwa infrastruktur dasar, seperti air, listrik, dan jalan, tersedia di kawasan-kawasan yang menjadi pusat pengembangan genomik dan pertanian. Ini akan membantu menciptakan ekosistem yang efisien dan mendukung penelitian,” jelasnya.
Dengan infrastruktur yang tepat, Indonesia diharapkan dapat meningkatkan daya saingnya di kancah global, baik dalam bidang kesehatan, pertanian, maupun investasi. Menko Luhut optimistis bahwa dalam beberapa tahun ke depan, Indonesia akan mampu memanfaatkan teknologi genomik untuk membawa perubahan signifikan di berbagai sektor.
Menko Luhut yakin bahwa Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi pusat riset genomik di kawasan Asia. Dengan kolaborasi internasional, pembangunan human capital, dan penyediaan infrastruktur yang mendukung, Indonesia siap menghadapi tantangan masa depan dalam bidang kesehatan dan pertanian.
“Kita harus terpadu dalam perencanaan dan implementasi. Dengan langkah-langkah yang sudah kita ambil, saya yakin kita berada di jalur yang benar untuk mencapai kemajuan di bidang genomik dan memanfaatkan potensinya untuk kesejahteraan masyarakat Indonesia,” pungkas Menko Luhut.
Forum ini dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan dari pemerintah, akademisi, dan industri, termasuk perwakilan dari Beijing Genomics Institute (BGI). Mereka bersama-sama berdiskusi mengenai langkah-langkah strategis untuk pengembangan genomik di Indonesia dalam satu dekade mendatang.