Koranindopos.com – Jakarta. Pandemi Covid-19 merusak berbagai sektor perekonomian di Indonesia. Salah satu yang rasakan dampak tersebut adalah pusat perdagangan atau Mal. Salah satu pusat perdagangan yang terkena dampak itu adalah Kelapa Gading Trade Center.
Pusat perdagangan yang terletak di Kelapa Gading, Jakarta Utara yang dibangun pada tahun 1992 pernah menjadi salah satu tempat belanja populer. Namun, kini situasinya mengenaskan.
Tapi kini, Kelapa Gading Trade Center tampak sepi dan ditinggalkan. Banyak bagian gedung yang rusak dan terlihat gelap. Tidak ada lagi fasilitas lift dan eskalator pun mati.
Salah satu tenan yang menyewa di tempat itu, Simon Teh, pengusaha kuliner yang menyewa lokasi di Kelapa Gading Trade Center untuk restoran Golden Leaf mengelukan kondisi ini. Menurutnya, sebagai penyewa yang telah membayar sesuai kewajiban seharusnya mendapat hak-haknya. Namun, seolah pengelola mal tak peduli.
“Restoran Golden Leaf, jadi satu-satunya penyewa yang tersisa. Kami bertahan ditengah minimnya fasilitas dan pemadaman listrik sepihak,” ujarnya saat dihubungi.
Ia mengeluhkan, sejak pergantian pengelola, manajemen gedung menjadi berantakan dan berujung pada perselisihan antara penyewa dan pengelola.
“Namun, saya tetap pada prinsip melayani pelanggan dengan baik. Ditengah segala keterbatasan fasilitas yang seharusnya kami terima, tetap Golden Leaf menyajikan makanan dengan rasa dan layanan terbaik, menu lengkap dan harga termurah dibanding restoran lain,” kata pria kelahiran Medan tahun 1951 itu.
Simon menambahkan, Kelapa Gading Trade Center yang dulu menjadi tempat mengadakan berbagai macam acara, seperti pameran, konser, dan pertunjukan sangat disayangkan bila bernasib seperti ini.
“Saya harap, ada titik terang yang menguntungkan bagi kami dan pengelola. Tempat ini sangat strategis, sangat sayang bila nasibnya seperti ini,” tandasnya. (AL)