Koranindopos.com – Jakarta. Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI Rahmat Bagja mengajak generasi muda, mahasiswa, dan masyarakat kelas menengah untuk menyerukan isu antipolitik uang. Baginya, tiga kelompok tersebut mampu memengaruhi pandangan politik masyarakat kelas lain.
”Yang menentukan isu itu kaum muda dan kaum (kelas) menengah. Kalau isunya kaum muda dan menengah tanpa politik uang, maka teman-teman yang di bawah pasti akan mengikuti,” kata Bagja dalam Workshop bertema ‘Menyongsong Karir Politik dengan Penyelenggara Berintegritas’ yang digelar Ikatan Alumni Universitas Indonesia di Gedung Perpusnas Jakarta, dikutip dari laman resmi Bawaslu RI, Senin (24/7).
Bagja menegaskan, isu yang harus dikampanyekan kelompok muda, mahasiswa, dan kelas masyarakat menegah harus kuat terkait tolak politik uang hingga kampanye antiserangan fajar. ”Gimana politik uang mau diberantas kalau mahasisiwa dan kaum muda menganggap politik uang itu berkah, rejeki anak sholeh?” cetus Bagja kepada peserta workshop.
Alumnus Uttrecht University itu meyakini apabila politik uang dalam Pemilu 2024 tidak ada, maka masyarakat akan semakin banyak mendapatkan kemanfaatan. Sekaligus meningkatnya pelayanan publik oleh lembaga eksekutif dan legislatif. ”Kalau tidak ada politik uang jalan semakin baik, rumah sakit semakin baik, asuransi/ BPJS akan semakin baik,” kata Bagja.