koranindopos.com – Jakarta. Anggota Komisi IV DPR RI, Andi Akmal Pasluddin, telah mengungkapkan keprihatinannya atas keluhan dari para pelaku penggilingan padi terkait dengan tingginya harga beras yang dibeli oleh korporasi besar. Menurutnya, hal ini menyebabkan banyak pengusaha penggilingan padi mengalami kesulitan ekonomi dan bahkan gulung tikar. Oleh karena itu, ia mengusulkan agar pemerintah segera mengevaluasi seluruh kebijakan perberasan dan menstandarisasi penggilingan padi untuk meningkatkan efisiensi operasional dan mengurangi biaya produksi.
Andi Akmal Pasluddin menjelaskan bahwa para pelaku penggilingan padi telah melaporkan bahwa korporasi besar membeli gabah petani dengan harga yang tinggi, sehingga mayoritas petani menjual gabah mereka kepada satu perusahaan saja. Hal ini menciptakan persaingan yang tidak sehat dan merugikan penggilingan padi kecil maupun sedang.
Menurut Badan Pangan Nasional, sebanyak 11 ribu penggilingan padi telah tutup, dan situasi ini dianggap sebagai fenomena yang tidak sehat. Oleh karena itu, pemerintah perlu turun tangan untuk menyelesaikan masalah ini. Harga gabah yang melampaui Harga Pembelian Pemerintah (HPP) hingga Rp7.000 sangat mempersulit penggilingan padi kecil dan sedang.
Andi Akmal Pasluddin menyatakan, “Pemerintah ini rakyatnya beraneka ragam. Ternyata tingginya harga gabah, ada dua kelompok masyarakat yakni konsumen berat yang menghadapi tingginya harga beras dan pelaku penggilingan padi kecil yang kolaps usahanya.”
Oleh karena itu, ia mengusulkan agar pemerintah mencari keseimbangan yang lebih baik antara keuntungan bagi petani dan kelangsungan usaha penggilingan padi. Hal ini dapat dicapai melalui evaluasi kebijakan perberasan dan standarisasi penggilingan padi untuk meningkatkan efisiensi operasional dan mengurangi biaya produksi.
Selain itu, Andi Akmal Pasluddin juga menyarankan agar pemerintah membina penggilingan padi untuk menjalin kemitraan dengan petani. Dengan demikian, pasokan gabah yang stabil dengan harga yang bersaing dapat dijamin, yang pada akhirnya akan menguntungkan kedua belah pihak dalam jangka panjang.
Dalam mengatasi masalah tingginya harga gabah sambil mempertahankan kelangsungan usaha penggilingan padi, diperlukan pendekatan yang komprehensif dan kerja sama antara berbagai pemangku kepentingan. Langkah-langkah seperti diversifikasi usaha, promosi dan pemasaran, koordinasi dengan asosiasi pertanian, kredit usaha kecil, pelatihan, dan peningkatan kompetensi, serta campur tangan pemerintah dalam koordinasi pasar harus dilakukan untuk mendukung semua elemen masyarakat yang terlibat dalam sektor pertanian pangan.(dni)