koranindopos.com – Jakarta. Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, menyampaikan bahwa Keketuaan Indonesia dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-43 ASEAN telah mampu memberikan kontribusi positif dalam menjaga stabilitas, perdamaian, dan kemakmuran kawasan, meskipun diadakan dalam situasi yang sulit. Pernyataan ini disampaikan oleh Presiden usai penutupan KTT tersebut di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta.
Dalam pernyataannya, Presiden mengungkapkan keberhasilan Keketuaan Indonesia dalam mendorong kesepakatan terkait pusat pertumbuhan atau epicentrum of growth di kawasan. Indonesia berhasil memfasilitasi kesepakatan para pemimpin KTT Asia Timur atau East Asia Summit (EAS) terkait hal ini. Meskipun proses tersebut sulit dan penuh dengan dinamika geopolitik, akhirnya konsensus tercapai.
Selain itu, Keketuaan Indonesia juga telah menggalakkan hilirisasi industri dengan tujuan memberikan nilai tambah dan meningkatkan kesejahteraan rakyat di kawasan. Indonesia berhasil memperjuangkan kesepakatan untuk pengembangan ekosistem kendaraan listrik atau electric vehicle (EV) yang didukung oleh Republik Rakyat Tiongkok, Jepang, dan Republik Korea.
Presiden Joko Widodo juga menyoroti kesepakatan lainnya yang tercapai dalam bidang ekonomi, seperti percepatan pelaksanaan pembayaran lintas negara di kawasan dan penguatan penggunaan mata uang lokal dalam transaksi lintas negara. Hal ini bertujuan untuk memperkuat integrasi ekonomi antara negara-negara ASEAN.
Salah satu inisiatif unggulan Keketuaan Indonesia adalah pelaksanaan ASEAN Indo-Pacific Forum. Forum ini telah menghasilkan kerja sama konkret senilai hingga 38,2 miliar Dolar AS dalam bentuk 93 proyek yang akan memberikan manfaat langsung kepada masyarakat.
Sementara itu, terkait dengan penyelesaian konflik di Myanmar, Presiden Joko Widodo menekankan bahwa ASEAN tetap berkomitmen untuk mendorong implementasi Lima Poin Kesepakatan atau Five-Point Consensus. ASEAN akan terus melanjutkan upaya melalui Keketuaan Indonesia, termasuk melalui pembentukan mekanisme troika.
Turut mendampingi Presiden dalam pernyataan tersebut adalah Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dan Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi.
Meskipun diadakan dalam situasi yang sulit, Keketuaan Indonesia di ASEAN 2023 telah membuktikan diri sebagai pemimpin yang mampu menghasilkan kesepakatan dan inisiatif konkret yang berkontribusi positif dalam menjaga stabilitas, perdamaian, dan kemakmuran kawasan ASEAN. Semoga upaya-upaya ini dapat terus mendukung kemajuan dan kesejahteraan kawasan ASEAN di masa mendatang. (dni)