• Sitemap
  • Privacy Policy
  • Pedoman Media siber
  • About us
Selasa, 31 Januari 2023
  • Masuk
KoranIndopos.com
  • Home
  • Nasional
    • Politik
    • Peristiwa
    • Pendidikan
  • Megapolitan
  • Ekonomi
    • Bisnis
    • Infrastruktur
    • Properti
  • Teknologi
    • Aplikasi
    • Elektronik
    • Gadget
  • Otomotif
  • Sports
    • Badminton
    • Sepak Bola
  • Lifestyle
    • Health
    • Fashion
    • Kuliner
    • Traveling
  • Entertainment
    • Film dan Musik
  • More
    • Internasional
    • Iklan
    • Seni dan Budaya
    • Opini
    • Religi
    • Catatan Ringan
    • Ruang Pajak
Tidak ada Hasil
Lihat semua hasil
  • Home
  • Nasional
    • Politik
    • Peristiwa
    • Pendidikan
  • Megapolitan
  • Ekonomi
    • Bisnis
    • Infrastruktur
    • Properti
  • Teknologi
    • Aplikasi
    • Elektronik
    • Gadget
  • Otomotif
  • Sports
    • Badminton
    • Sepak Bola
  • Lifestyle
    • Health
    • Fashion
    • Kuliner
    • Traveling
  • Entertainment
    • Film dan Musik
  • More
    • Internasional
    • Iklan
    • Seni dan Budaya
    • Opini
    • Religi
    • Catatan Ringan
    • Ruang Pajak
Tidak ada Hasil
Lihat semua hasil
KoranIndopos.com
Tidak ada Hasil
Lihat semua hasil
Home Opini

Matinya Perjuangan Kepentingan Buruh

Editor : Indra Triyuono oleh Editor : Indra Triyuono
6 Januari 2023
in Opini
A A
0
vector1 Suroto - Matinya Perjuangan Kepentingan Buruh
117
VIEWS
Bagikan ke Teman

koranindopos.com – Jakarta.  Perjuangan buruh di Indonesia adalah perjuangan panjang yang melelahkan. Di era digital ekonomi yang katanya memberikan banyak peluang ekonomi, nasibnya ternyata semakin buruk.

Digititalisasi ekonomi mendorong proses informalisasi dan eksploitasi buruh dalam skala yang berkecenderungan semakin masif. Nasib mereka terhempas dari lintas bisnis modern.

Secara formal, saat ini ada 12 Konfederasi organisasi buruh di Indonesia. Terdiri dari 114 Federasi dan ribuan serikat pekerja. Jumlah buruh formal ada 48 juta orang dan ada 2,7 juta yang bergabung di Serikat Kerja. Jadi hanya ada 5,6 persen jumlah buruh formal yang bergabung di serikat pekerja.

Dari angka-angka tersebut terlihat bahwa gerakan serikat pekerja di Indonesia belum masif atau baru ada 5 orang  dari 100 orang yang bekerja secara formal dan aktif memperjuangkan haknya secara kolektif.

RelatedPosts

Tilang Manual Dihapus, Adaptasi Perubahan Sistem Elektronik

Satgas Sudah Berdiri Tetapi Menjamur Koperasi Bermasalah

Saran Kepada PDIP Usung Capres

Angka tersebut dalam sepuluh tahun belakangan mengalami penurunan anggota  cukup signifikan.  Dari sekitar 3,7 juta orang menjadi 2,7 juta orang. Sementara jumlah organisasinya semakin bertambah terus.

Proses informalisasi buruh dalam ekonomi serba digital saat ini juga terjadi semakin parah. Jumlah terus semakin banyak dan nasib semakin tidak jelas. Mereka terbuang dari kantor dan klesetan di trotoar jalanan.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah pekerja informal mencapai 78,14 juta orang pada Februari 2021, naik 2,64 juta orang dibandingkan Agustus 2020 yang sebanyak 77,6 juta orang.

Pengojek online misalnya, mereka bekerja tanpa jaminan sosial, tanpa serikat, tanpa partisipasi pembuatan kebijakan perusahaan. Mereka  juga harus menyerahkan modal dan tanggung biaya pemeliharaan serta tanggung resiko kerja tinggi di jalanan.

“Kemitraan” dan ” Kolaborasi” adalah istilah untuk paling tragis yang tempatkan para buruh menjadi semakin buruk. Nasib mereka ditentukan oleh admin robotik yang setiap saat dapat memutus seluruh ruang hidup mereka setiap saat tanpa dapat menuntut.

Digital ekonomi tak hanya sisakan residu kemanusiaan, tak hanya aleniasi nilai tambah produk dari hasil kerja buruh, tapi singkirkan mereka jauh dari tanggungjawab perusahaan.

Organisasi buruh hari ini terlihat menjadi miskin isu perjuangan. Perjuangan buruh masih didominasi isu kuno seputar kenaikan gaji, perbaikan status buruh dari outsourching menjadi buruh tetap dan persoalan pemutusan hubungan kerja serta kasus lainya seperti pelecehan seksual di tempat kerja.

Persoalan mendasar isu perburuhan belum menyentuh substansi persoalan mendasar,  seperti misalnya tuntutan kepemilikkan saham bagi buruh ( employee share ownership plan-ESOP), pengembangan koperasi bagi para buruh dan keluarganya, dan demokratisasi BUMN dan BUMD dan lain sebagainya.

Kita terlihat begitu tertinggal jauh di belakang dibandingkan dengan perjuangan buruh di luar negeri. Sebut saja misalnya Amerika Serikat yang kita tuduh sebagai negara kapitalis sekalipun.

Mereka sudah tuangkan regulasi tentang kepemilikan saham  secara formal pada tahun 1974. Bahkan tuntutan mereka saat ini sudah pada tahap Demokratisasi ESOP dengan tuntutan kepemilikkan saham untuk buruh sebesar 51 persen.

Adagiumnya, perusahaan mencetak keuntungan berasal dari keringat mereka bukan hanya modal finansial. Menyerahkan seluruh keuntungan hanya pada pemilik modal finansial adalah pelecehan keamnusiaan.

Secara politik, saat ini memang telah lahir partai buruh. Mereka telah dinyatakan lolos untuk kontestasi dalam Pemilu 2024. Namun konsolidasi secara ideologis belum terlihat.

Partai Buruh yang ada masih tersetir oleh kepentingan kapitalisme, ini terlihat dari sloganya yang secara letter likj bercita cita ingin mencapai sistem ” Negara Kesejahteraan ” atau Neo – Kapitalisme. Satu hal yang  seharusnya ditentang secara mendasar.

Semestinya, isu partai buruh itu jika secara ideologis mau menjadi aspirasi besar kepentingan rakyat, isu tentang pemilikan saham buruh untuk BUMN dan perusahaan swasta, penerapan rasio gaji tertinggi dan terendah, perjuangan penerapan rasio gaji, pembubaran sistem kerja outsourching ( alih daya),  dan lain lain semestinya lebih menonjol. Bahkan termasuk penghapusan sistem pekerja rumah tangga ( PRT) yang merupakan bentuk perbudakan dan feodalisme warisan kolonialisme harusnya menjadi bagian penting dari isu perjuangan politik buruh.

Pokok perjuangan isu perburuhan di seluruh dunia sangat tergantung kepada organisasi serikat buruh itu sendiri. Selain tentu daya dukung para reformis sosial dan intelektuil aktivis. Konsolidasi politik ideologis sangat penting untuk rombak regulasi dan kebijakan ke arah agenda demokratisasi ekonomi dan politik lebih luas.

Suroto

Ketua Asosiasi Kader Sosio-Ekonomi Strategis ( AKSES)

Topik: Buruhdemokratisasiekonomiesoppartaiburuh

Dapatkan berita terbaru aktual dan terpercaya dengan berlangganan di koranindopos.com

Berhenti Langganan
Editor : Indra Triyuono

Editor : Indra Triyuono

TerkaitBerita

Tilang Manual

Tilang Manual Dihapus, Adaptasi Perubahan Sistem Elektronik

oleh Editor : Hairul
3 hari lalu
0

Oleh: Tri Eka Sunarti Dewi*) koranindopos.com - Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) mengeluarkan kebijakan penghapusan tilang manual. Kebijakan ini adalah bagian...

Suroto

Satgas Sudah Berdiri Tetapi Menjamur Koperasi Bermasalah

oleh Editor : Indra Triyuono
4 hari lalu
0

koranindopos.com – Jakarta. Pernyataan Menteri Koperasi Dan UKM, Teten Masduki soal maraknya praktek shadow banking dari koperasi simpan pinjam di Indonesia itu...

Dr. Emrus Sihombing
Komunikolog Indonesia

Saran Kepada PDIP Usung Capres

oleh Editor : Anggoro
1 minggu lalu
0

Koranindopos.com - Di ruang publik muncul wacana nama kandidat calon Presiden 2024. Kedua nama tersebut merupakan kader PDIP yaitu Puan...

Dr. Diding S Anwar, FMII  Ketua Bidang Penjaminan Kredit UMKM & Koperasi RGC FIA Universitas Indonesia.

UU P2SK Momentum Sejarah Usaha Bersama di Indonesia

oleh Editor : Anggoro
2 minggu lalu
0

Koranindopos.com - Undang-Undang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (P2SK) yang telah diketok dan disahkan oleh DPR RI Bersama Pemerintah dalam...

SurotoSE - Haruskah Berpolitik Orang Kaya di Indonesia

Haruskah Berpolitik Orang Kaya di Indonesia

oleh Editor : Indra Triyuono
1 bulan lalu
0

koranindopos.com – Jakarta. Salah satu hal yang paling sering dikampanyekan oleh para kontestan calon anggota legislatif atau eksekutif dalam Pemilu adalah meminta...

Perkoperasian

Inilah Prediksi Perkoperasian Di Tahun 2023 Dalam Perekonomian Indonesia

oleh Editor : Indra Triyuono
1 bulan lalu
0

koranindopos.com - Jakarta. Ketua Asosiasi Kader Sosio-Ekonomi Strategis (AKSES), Suroto memberi prediksi bagaimana kondisi koperasi di tanah air tahun mendatang,...

Selanjutnya
Gubernur DKI

Pekerja Kantoran di Jakarta Bisa WFH Lagi

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Rekomendasi

Pekerjaan

Pekerjaan Yang Paling Banyak Dicari Di 2023

29 Januari 2023
Super Girlies

Rilis Single I Miss You So Bad, Super Girlies Ganti Nama Jadi Gliese

29 Januari 2023
Pupuk Indonesia

Pupuk Indonesia Siapkan 310.822 Ton Untuk Indonesia Bag. Timur

30 Januari 2023
Kepala LKPP Hendrar Prihadi

LKPP dan Telkom  Kembangkan New Platform Katalog Elektronik

24 Januari 2023
PT Inocycle Technology Group Tbk (INOV),

Meningkatnya Tren Penggunaan Produk Daur Ulang Pasca Covid Untungkan INOV

25 Januari 2023

Berita Terpopuler

  • Pigeon

    Sleeping Mask dan Moisturizer Pigeon Teens yang Cocok untuk Kulit Remaja Berjerawat

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Satgas Sudah Berdiri Tetapi Menjamur Koperasi Bermasalah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Perkawinan Anak di Indonesia Sangat Mengkhawatirkan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Serunya Pembekalan Kader DASHAT Gerakan #KebaikanIsiPiringku Bersama Nagita Slavina

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • BPKH Bersama Dompet Dhuafa Distribusikan Bantuan Alat Dapur Bagi Penyintas Gempa Cianjur

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Newsletter

Mari berlangganan untuk dapatkan update berita terbaru dari koranindopos.com KLIK

Subscribe

Rubrik

  • Nasional
  • Megapolitan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Lifestyle
  • Sports
  • Internasional

About Us

Koran indopos adalah koran digital yang menyajikan berita aktual dan terperacya.

  • About us
  • Redaksi
  • Contact us
  • Pedoman Media siber
  • Copyright
  • Privacy Policy
  • Sitemap

© 2022 KORANINDOPOS .

Tidak ada Hasil
Lihat semua hasil
  • Home
  • Nasional
    • Politik
    • Peristiwa
    • Pendidikan
  • Megapolitan
  • Ekonomi
    • Bisnis
    • Infrastruktur
    • Properti
  • Teknologi
    • Aplikasi
    • Elektronik
    • Gadget
  • Otomotif
  • Sports
    • Badminton
    • Sepak Bola
  • Lifestyle
    • Health
    • Fashion
    • Kuliner
    • Traveling
  • Entertainment
    • Film dan Musik
  • More
    • Internasional
    • Iklan
    • Seni dan Budaya
    • Opini
    • Religi
    • Catatan Ringan
    • Ruang Pajak

© 2022 KORANINDOPOS .

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In