koranindopos.com – Jakarta. Di tengah berlangsungnya Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Forum Negara-negara Kepulauan dan Negara Pulau (Archipelagic and Island States Forum) di Bali, para pemimpin dari negara-negara pulau dan kepulauan telah menyimak dengan seksama paparan sejumlah inovator muda. Para inovator muda ini memiliki gagasan dan solusi inovatif untuk mengatasi isu-isu kunci yang menjadi perhatian dalam KTT AIS Forum. Paparan mereka mencakup isu-isu penting seputar kelautan, perubahan iklim, dan pengelolaan sumber daya laut.
Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, menjelaskan bahwa inisiatif para inovator muda ini sejalan dengan pembahasan para pemimpin negara dalam KTT AIS Forum tentang pentingnya pendekatan inklusif dan inovatif. Dalam konteks inisiatif ini, para pemimpin negara mengakui nilai penting yang dibawa oleh generasi muda dalam merumuskan solusi-solusi yang inovatif dan efektif.
Yuv Sungkur, perwakilan Delegasi Pemuda AIS dari Mauritius, memaparkan bahwa delegasi muda dari berbagai negara kepulauan telah bekerjasama selama pertemuan pada tanggal 6-7 Oktober 2023 dan berhasil menyusun Deklarasi Pemuda AIS. Deklarasi tersebut mencakup pandangan dan komitmen 26 delegasi yang mewakili negara-negara kepulauan di berbagai wilayah seperti Karibia, Pasifik, dan Samudra Hindia.
Dalam Deklarasi Pemuda AIS ini, terdapat empat tema strategis yang menjadi fokus utama, yaitu:
- Mendukung Aksi Iklim Berbasis Kelautan: Para delegasi muda sepakat untuk mendukung upaya mitigasi dan adaptasi terhadap perubahan iklim yang berbasis kelautan. Mereka berkomitmen untuk memperkuat ketahanan pesisir dan kelautan dalam menghadapi ancaman perubahan iklim.
- Mendorong Ekonomi Biru yang Berkelanjutan: Delegasi pemuda juga menekankan pentingnya pengembangan ekonomi biru yang berkelanjutan. Ekonomi biru ini akan mempromosikan pertumbuhan ekonomi sambil menjaga keberlanjutan sumber daya kelautan dan perikanan.
- Memberantas Polusi Laut: Para pemuda dari negara kepulauan berkomitmen untuk memberantas polusi laut dan menjaga kebersihan ekosistem laut. Mereka mengakui pentingnya menjaga lingkungan laut yang bebas dari polusi untuk generasi mendatang.
- Mengintegrasikan Tata Kelola Laut yang Inklusif dan Antargenerasi: Delegasi muda menekankan perlunya tata kelola laut yang inklusif dan memasukkan perspektif antargenerasi. Mereka ingin melibatkan semua pihak, termasuk generasi muda, dalam pengambilan keputusan terkait kelautan dan perikanan.
Yuv Sungkur menggambarkan Deklarasi Pemuda AIS sebagai tonggak sejarah yang menunjukkan komitmen para pemuda dari negara-negara kepulauan dalam memperjuangkan masa depan yang lebih baik untuk kelautan dan lingkungan laut. Para delegasi juga akan menjalankan rencana aksi individu untuk mewujudkan komitmen-komitmen tersebut.
Selain perwakilan dari Mauritius, terdapat dua inovator muda Indonesia yang berbagi ide dan solusi mereka. Nadea Nabilla menjelaskan inovasinya, yakni mesin kapal listrik untuk nelayan yang dapat mengurangi emisi karbon sebesar 78 persen. Fajar Sidik Abdullah Kelana juga memaparkan inovasinya berupa mikrobubble aerator berkelanjutan untuk meningkatkan kualitas air di sektor budidaya perikanan. Inovasi tersebut mampu meningkatkan produksi perikanan dan mengurangi konsumsi listrik secara signifikan.
Dengan kontribusi para inovator muda seperti mereka, diharapkan bahwa KTT AIS Forum 2023 akan mencapai solusi-solusi inovatif untuk tantangan-tantangan kelautan dan perikanan yang dihadapi oleh negara kepulauan di seluruh dunia. Inisiatif inklusif dan kreatif dari generasi muda diharapkan menjadi bagian penting dalam upaya menjaga kelautan dan sumber daya laut global. (dni)