koranindopos.com – Jakarta. Pemerintah telah memutuskan untuk menaikkan kuantum pupuk pada anggaran tahun 2024 dari 4,7 juta ton menjadi 9,55 juta ton. Keputusan ini diumumkan oleh Menteri Pertanian (Mentan) Amran usai mengikuti rapat terbatas (ratas) yang dipimpin oleh Presiden RI Joko Widodo di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta pada Senin (26/02/2024).
Amran menjelaskan bahwa keputusan ini merupakan arahan langsung dari Presiden untuk mendukung petani Indonesia. Dengan penambahan ini, petani diharapkan tidak lagi khawatir akan ketersediaan pupuk, memungkinkan mereka untuk fokus pada peningkatan produktivitas pertanian guna mewujudkan swasembada pangan.
“Keputusan Presiden ini adalah kabar baik bagi petani di seluruh Indonesia. Ini akan memastikan ketersediaan pupuk yang cukup untuk mendukung pertanian,” ujar Amran.
Mentan juga menyinggung tentang ketersediaan beras, di mana ia memperkirakan akan ada penambahan pasokan seiring dengan panen raya yang akan datang dalam beberapa bulan ke depan. Produksi padi yang diperkirakan mencapai 3,5 juta ton pada bulan Maret, April, dan Mei diprediksi akan memenuhi kebutuhan beras domestik, sehingga pasokan beras dapat dijamin.
Tak hanya itu, pemerintah juga terus berupaya mengurangi dampak El Nino terhadap sektor pertanian. Upaya tersebut termasuk akselerasi tanam dengan melakukan pompanisasi di berbagai daerah, seperti di Pulau Jawa, dengan memompa air sungai ke sawah-sawah untuk mengatasi kekeringan. Selain itu, optimalisasi lahan rawa juga dilakukan dengan meningkatkan intensitas penggunaan lahan rawa untuk pertanian.
“Tindakan ini merupakan strategi untuk memitigasi risiko dari dampak El Nino,” tandas Amran.
Dengan langkah-langkah konkret ini, pemerintah berharap dapat memberikan dukungan yang kuat bagi petani Indonesia dan mencapai target swasembada pangan yang menjadi prioritas nasional. Keputusan ini juga menegaskan komitmen pemerintah untuk terus meningkatkan produksi pertanian demi kesejahteraan petani dan ketahanan pangan negara. (hai)