Koranindopos.com – Jakarta. Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas) kembali menunjukkan komitmennya dalam memberikan pelayanan publik berkualitas melalui penghargaan kepada pustakawan layanan terbaik dan pemustaka teraktif sepanjang 2024. Langkah ini menjadi bagian dari upaya Perpusnas mendukung reformasi birokrasi yang inklusif dan berorientasi pada kepuasan masyarakat.
Dalam acara bertajuk “Gebyar Pujasintara: Apresiasi Pustakawan Layanan Berkinerja Terbaik dan Pemustaka Teraktif 2024”, Perpusnas memberikan penghargaan kepada tujuh pustakawan berkinerja terbaik serta tiga pemustaka teraktif, yang terdiri dari dua pemustaka dewasa dan satu pemustaka anak.
Penghargaan ini merupakan bentuk apresiasi atas dedikasi pustakawan dalam memberikan layanan prima serta semangat pemustaka dalam memanfaatkan fasilitas perpustakaan.
Kepala Pusat Jasa Informasi Perpustakaan dan Pengelolaan Naskah Nusantara Perpusnas Suharyanto menyatakan pelayanan publik yang berkualitas dapat tercipta dengan dukungan penguatan reformasi birokrasi.
“Penguatan reformasi birokrasi adalah salah satu prioritas utama dari pemerintah Indonesia, yang merupakan bagian dari agenda besar dalam mewujudkan visi Indonesia Emas 2045,” ujarnya, Selasa (10/12/2024).
Ia menambahkan, penyelenggaraan pelayanan publik yang inklusif merupakan amanat konstitusi, merujuk pada Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 28H ayat (2), Undang-Undang No. 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia, dan Undang-Undang No. 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik.
Tahun ini, Perpusnas meraih sejumlah pencapaian membanggakan, termasuk peringkat keempat dalam penilaian kepatuhan terhadap standar pelayanan publik oleh Ombudsman dengan skor 90,09.
Selain itu, Indeks Pelayanan Publik Perpusnas meningkat dari 4,01 pada 2023 menjadi 4,28 pada 2024. Tingkat kepuasan pemustaka juga naik dari 88 menjadi 94,42.
“Capaian ini tentu tidak lepas dari kontribusi pustakawan yang berdedikasi memberikan layanan terbaik,” tambahnya. Menurutnya, pustakawan memiliki peran penting sebagai penghubung antara pemustaka dan informasi di era digital yang terus berkembang.
Mufti Royyansyah, salah satu pustakawan layanan terbaik, mengaku penghargaan ini menjadi motivasi untuk terus meningkatkan pelayanan.
“Ini tanggung jawab moral yang harus saya emban dengan sikap dan perilaku lebih baik,” katanya. Selama lima tahun terakhir, ia bertugas di layanan keanggotaan Perpusnas, membantu masyarakat menjadi anggota dan memanfaatkan koleksi perpustakaan.
Di sisi lain, Ai Komariah, salah satu pemustaka teraktif dari kategori umum, berbagi pengalaman rutin mengunjungi Perpusnas hampir setiap pekan bersama keluarganya. “Saya merasa senang atas apresiasi ini. Semoga Perpusnas terus meningkatkan pelayanannya,” ujarnya.
Dalam acara ini, Perpusnas juga meluncurkan MetaPERPUS, platform inovasi berbasis media sosial seperti Instagram, YouTube, dan TikTok, yang dirancang untuk mempermudah pemustaka mengakses informasi koleksi Perpusnas.
Artis Olivia Zalianty menyampaikan dukungannya terhadap inovasi ini. “Generasi saat ini cenderung menyukai hal yang efisien. Saya yakin MetaPERPUS bisa menjangkau lebih banyak orang,” katanya. Ia berharap MetaPERPUS tidak hanya menjadi alat pencari informasi, tetapi juga ruang diskusi dan interaksi.
Sementara itu, Analis Kebijakan Muda Kementerian PANRB, Dinda Puspaningtyas, menekankan pentingnya pengembangan inovasi sebagai upaya meningkatkan kualitas pelayanan publik. “Replikasi inovasi memungkinkan proses implementasi yang lebih cepat dan efektif,” ungkapnya.
Dengan berbagai inisiatif dan penghargaan yang diberikan, Perpusnas terus membuktikan perannya sebagai pusat literasi dan inovasi pelayanan publik di Indonesia.