koranindopos.com – Jakarta. Sebagai salah satu Kabupaten kecil yang berada di daerah Pantura, nama Jepara sering dilewatkan begitu saja. Bahkan, tidak sedikit yang hanya mengenal Jepara sebatas tempat kelahiran sosok pahlawan wanita Indonesia, R.A Kartini. Memang tidak salah, hanya saja daya tarik Jepara tak sekadar “Kota Kelahiran Kartini” saja. Justru, Kabupaten Jepara memiliki banyak potensi wisata yang menarik dijelajahi.
Selain sebagai tempat lahir R.A Kartini, Jepara dikenal sebagai daerah dengan ekspor bahan baku mebel berkualitas terbaik. Tidak tanggung-tanggung, dikutip dari Kompas.com, angka ekspor dari Jepara mencapai 177,03 juta dollar AS, dengan volume ekspor yang mencapai 53,65 juta kg.
Namun, daya tarik Kabupaten Jepara tidak sekadar sebagai daerah penghasil bahan baku furnitur berkualitas ekspor. Jepara memiliki beragamnya destinasi wisata alam, budaya, hingga sejarah yang menjadi saksi nilai perjuangan Indonesia. Lantas, apa saja daya tarik dan potensi wisata di Jepara?
Wisata sejarah
Seperti yang disinggung di atas, Jepara terkenal sebagai kota kelahiran R.A Kartini, tak mengherankan jika ada banyak potensi wisata sejarah yang menarik untuk dikulik di Bumi Kartini ini. Sobat Parekraf bisa melakukan tapak tilas dengan mengunjungi jejak-jejak peninggalan R.A Kartini di Jepara. Misalnya dengan mengunjungi Museum R.A Kartini yang berisi barang-barang peninggalan di masa lampau.
Selain itu, Sobat Parekraf juga bisa mampir ke Pendopo Jepara yang menjadi saksi kehidupan Kartini. Dahulunya, pendopo pernah menjadi tempat tinggal Kartini, bahkan di pendopo ini pula Kartini menghasilkan gagasan emansipasi perempuan.
Wisata sejarah lainnya yang bisa dikunjungi di Jepara adalah Benteng Portugis di Desa Banyumanis. Benteng bersejarah ini dibangun oleh Sultan Agung dan Bangsa Portugis sebagai bentuk kerja sama melawan VOC pada masa kolonial.
Foto: Keindahan Pulau Karimun Jawa, salah satu destinasi favorit di Jepara (Shutterstock/Abdul Hakim Nurmaulana)
Wisata alam
Potensi wisata alam di Jepara juga sangat melimpah. Sobat Parekraf bisa menemukan pantai, bukit, air terjun, hingga gunung di Jepara. Satu yang paling banyak diincar wisatawan adalah Pantai Blebak Jepara.
Keindahan Pantai Blebak tidak hanya karena memiliki pasir putih bersih dan lembut saja. Melainkan juga berkat pemandangan alami berupa sawah maupun tanaman bakau yang mengelilinginya. Kalau ingin healing, Pantai Blebak juga jadi pilihan yang tepat, cocok jadi tempat bersantai sambil menikmati pemandangan matahari terbenam berwarna kuning keemasan yang sangat eksotis.
Satu lagi wisata alam unggulan dan ikonik dari Kabupaten Jepara adalah Pulau Karimun Jawa. Walau agak jauh dari kota, dan kita perlu menggunakan kapal penyeberangan selama 3-5 jam, namun keindahan alam di Karimun Jawa berhasil menghipnotis banyak wisatawan. Terutama terhipnotis akan keindahan bawah laut yang masih sangat asri dan terjaga dengan baik.
Wisata budaya
Kabupaten Jepara turut memiliki potensi wisata budaya yang unik. Keunikan tersebut bisa Sobat Parekraf lihat dari tradisi Lomban Kupatan. Bahkan, tradisi yang sudah dilakukan secara turun-temurun ini telah diakui Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi sebagai warisan budaya tak benda (WBtB) nasional.
Lomban Kupatan adalah tradisi yang dilakukan sepekan setelah lebaran atau Hari Raya Idulfitri. Tradisi yang merupakan simbol sedekah kepada laut ini dilakukan dengan cara menenggelamkan kepala kerbau ke tengah laut, dan nantinya akan diserbu masyarakat. Menurut kepercayaan, tradisi ini dilakukan sebagai wujud syukur untuk keselamatan dan karapan akan rezeki yang baik.
Wisata kuliner
Kabupaten Jepara juga punya banyak pilihan makanan khas yang sayang untuk dilewatkan begitu saja, salah satunya adalah lontong krubyuk. Berbeda dengan olahan lontong pada umumnya, lontong khas Jepara ini menggunakan kuah kaldu daging sapi, yang disajikan dengan suwiran daging ayam rebus, tauge setengah matang, dan seledri.
Selain lontong krubyuk, masih banyak pilihan makanan khas Jepara yang menarik untuk dicicipi. Mulai dari horok-horok (pengganti nasi yang terbuat dari tepung aren, dan biasanya disandingkan dengan pecel atau sate), kuluban (sayuran dengan tambahan parutan kelapa), serta adon-adon coro (minuman herbal khas Jepang yang terbuat dari racikan rempah-rempah).
Bagaimana, tertarik jalan-jalan singgah lebih lama di Jepara untuk berlibur, Sobat Parekraf?