koranindopos.com – Banyuasin, Presiden RI, Prabowo Subianto, secara resmi meluncurkan Gerakan Indonesia Menanam (Gerina), sebuah inisiatif kolaboratif untuk mendorong kesadaran dan partisipasi aktif masyarakat dalam menanam, menumbuhkan, serta memanen tanaman pangan. Acara peluncuran yang berlangsung di Kabupaten Banyuasin, Sumatra Selatan, ini turut dihadiri oleh sejumlah petani serta tokoh masyarakat.
Kegiatan dimulai dengan penghayatan lagu kebangsaan Indonesia Raya dan pembacaan ayat suci Alquran, dilanjutkan dengan pemutaran video “Road Map to Gerina” yang menguraikan rencana besar menuju swasembada pangan nasional.
Dalam sambutannya, Presiden Prabowo menegaskan pentingnya ketahanan pangan sebagai syarat mutlak keberlangsungan hidup sebuah negara. Ia mengapresiasi berbagai pihak yang turut mendukung Gerina, termasuk tokoh agama Ustaz Adi Hidayat dan inovator pertanian Setiawan Ichlas.
“Apa yang dirintis oleh Ustaz Adi Hidayat dan tokoh-tokoh seperti Setiawan Ichlas ini sangat membahagiakan. Inovasi, improvisasi, riset, dan teknologi adalah kunci untuk menjadikan Indonesia negara yang mandiri pangan,” ujar Presiden Prabowo.
Ustaz Adi Hidayat, dalam pernyataannya, menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah dan rakyat dalam membangun kesadaran bersama terhadap pentingnya ketahanan pangan.
“Pemerintah sudah menyiapkan program dan visinya. Kini giliran rakyat untuk mendampingi dan mempercepat realisasinya,” jelas Ustaz Adi.
Dalam program Gerina, diperkenalkan dua inovasi utama: Si Opung (Solusi Olah Padi Terapung), yang memungkinkan penanaman padi di kolam air, serta Si Cepot (Solusi Cepat Panen via Pot), hasil riset pertanian yang memungkinkan keluarga menanam berbagai bahan pangan seperti padi, cabai, dan kentang menggunakan media pot.
Presiden juga menyempatkan diri meninjau langsung area demonstrasi metode tanam modern serta mengunjungi pameran mitra tanam Gerina yang menampilkan berbagai kontribusi dan teknologi pendukung.
Dengan semangat kolektif dan gotong royong, Gerakan Indonesia Menanam diharapkan mampu menciptakan dampak jangka panjang terhadap ketahanan pangan Indonesia dan menjadi contoh nyata kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan dunia riset dalam membangun negeri. (hai)