Koranindopos.com – Jakarta. 1 Januari 2024 Hadapi tahun pesta demokrasi pada 2024, Ikatan Alumni Universitas Indonesia (ILUNI UI) undang tokoh alumni perwakilan tim sukses dari tiga calon presiden Republik Indonesia dalam acara Refleksi Akhir Tahun ILUNI UI, Minggu (31/12/2023). Kegiatan tersebut menjadi upaya ILUNI UI membawa semangat yang inklusif dalam membangun kolaborasi antar Alumni UI dan para pemangku kepentingan untuk bersama-sama merawat serta memajukan Indonesia dalam melindungi segenap bangsa, mewujudkan keadilan sosial, mengupayakan kesejahteraan, dan mencerdaskan kehidupan bangsa.
Dalam kegiatan Refleksi Akhir Tahun bertajuk Kolaborasi Merawat Indonesia, Ketua Umum ILUNI UI Didit Ratam kembali mengingatkan bahwa Pemilu 2024 merupakan proses demokrasi dalam mewujudkan tujuan bangsa. Pemilu 2024 merupakan milestone perjalanan bangsa dalam mewujudkan kesejahteraan untuk rakyat, harus kita kawal bersama untuk sebesar-besarnya kepentingan bangsa, ungkapnya.
Untuk itu, ILUNI UI berkomitmen dalam mendukung proses demokrasi yang sehat dan transparan, serta mendorong partisipasi yang tinggi dari masyarakat. Hal ini sejalan dengan UUD 45 pasal 22E ayat 1 yang menyatakan, pemilihan umum dilaksanakan secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil setiap lima tahun sekali.
Demokrasi yang maju membangun ruang yang luas terhadap inklusivitas, gotong-royong, yang membawa semangat kebersamaan Indonesia. Semangat ini akan kita gaungkan terus melalui kampanye Ruang Politik Sehat ILUNI UI yang sudah kita luncurkan beberapa waktu lalu, tandasnya.
Refleksi Akhir Tahun berlangsung di Sekretariat ILUNI UI, Kampus UI Salemba secara luring dan daring diikuti oleh pengurus ILUNI Fakultas, ILUNI Wilayah, dan ILUNI Chapter. Kolaborasi kegiatan ILUNI UI digagas dan diselenggarakan dalam rangka mengambil peran untuk memberikan dampak terbaik yang bisa diupayakan bagi almamater dan bangsa.
Dalam sesi pemaparan di bidang kesehatan, menurut Ketua Harian ILUNI UI, Dr. dr. Ray Wagiu Basrowi, MKK, stunting masih jadi parameter keberhasilan utama dan jadi program kesehatan favorit yang dijual ke masyarakat. Saat ini taget penurunan angka stunting sudah mula mendekati 14% untuk 2024. Dia menambahkan, proyeksi di Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2023 yang akan dirilis 2024 kabarnya sudah turun 17% dan mungkin di 2024 akan turun sampai sedikit di bawah 14%. Dia juga mengingatkan kepada para tim pemenangan ketiga calon, bahwa investasi 130 triliun benar-benar ditargetkan untuk menurunkan stunting. Berdasarkan data SSGI paling baru 2022, ada satu fakta mengejutkan bahwa angka underweight yang merupakan masuk untuk jadi stunting mengalami kenaikan. Angka 130 triliun rupiah yang dialokasikan lewat program intervensi SPESIFIK dan SENSITIF bisa dilihat dari dua sisi. Sisi pertama adalah sisi berhasil menurunkan angka stunting tapi di sisi lain ternyata membuka anak-anak stunting yang baru. Jadi dari sini kita bisa membuat kritik kebijakan publik di bidang kesehatan bahwa fokus pada program kesehatan itu harus lebih holistik. Jadi tidak hanya bermuara pada treatment. Yang dilakukan sekarang adalah treatment stunting tapi prevention agar mencegah tidak ada stunting-stunting baru itu belum jalan, tukasnya.
Sementara itu, Ekonom muda UI, Dr Fithra Faisal Hastiadi menyoroti, ekonomi Indonesia untuk tahun 2023 masih bisa tumbuh 5% dengan lower bound 4.9. Salah satu faktor yang menunjang dari sisi konsumsi. Untuk tahun depan, menurut Fithra kemungkinan besar bisa tumbuh setidaknya 5.05%. Pertumbuhan tersebut sedikit lebih lambat daripada 2023 dan di bawah target pemerintah 5.2%. Namun, menurut perhitungannya, perhitungan untuk lolos dari middle income trap setindaknya sampai pada 2038 butuh pertumbuhan ekonomi sebesar 6%. Untuk sampai 6%, butuh ekspor year on year (yoy) 9.8%, icore yakni produk inovasi dalam pengelolaan pembangkit berbasis digital 4.0 sebesar 5.12%, kontribusi sektor manufaktur terhadap GDP sekitar 25-26%, dan mengembalikan arah deindustrialisasi yang dialami saat ini yang kontribusinya sekitar 19%. Kalau kita kembali ke tiga target dari masing-masing kandidat itu apa risikonya? Kita pakai target moderat 5.5-6.5%, ini target yang bagus, within the range. Kalau dilihat dari perhitungannya, oke, masuk. Risiko terhadai overheating perekonomian, kalau misal dipacu terlalu tinggi, ibarat kita di tol Cipali, kita ingin menuju tujuan dengan cepat berarti kita harus menggas. Tapi misalnya dengan cara yang aman antara 5.5-6.5%, kita bisa sampai tapi tidak cepat, paparnya.
Lebih lanjut, Sekretaris Jenderal ILUNI UI Ahmad Fitrianto menambahkakan, kolaborasi yang kokoh dan terstruktur lintas sektor dan elemen masyarakat akan memberi dampak penting dalam merawat Indonesia. Tidak hanya merawat, kita juga harus siap meruwat Indonesia. Ruwat merupakan upaya membersihkan diri dari beban masa silam dan menyiapkan langkah untuk masa depan untuk merehabilitasi hidup. Harapannya kolaborasi yang kita bangun perlu mengupayakan keselarasan yang harmoni antara jiwa, kehendak, dan tindakan dalam mencicil tujuan mewujudkan Indonesia yang sejahtera, pungkasnya. Ahmad juga berharap, kehadiran dan peran Alumni UI pada setiap tim pemenangan Capres-Cawapres diharapkan dapat memberikan arah terwujudnya janji politik, peningkatan partisipasi masyarakat, dan juga menciptakan ruang politik yang sehat.
Turut bergabung pada kegiatan ini Agus Taufiq (Wasekjen ILUNI UI) sebagai Jubir Timnas Anies-Muhaimin, Arief Budhy Hardono (Ketua Umum ILUNI UI 2016-2019) mewakili TKN Prabowo-Gibran, Andre Rahadian (Ketua Umum ILUNI UI 2019-2021) mewakili TPN Ganjar-Mahfud. (why)