Koranindopos.com – Jakarta. Rembug Stunting Lintas Sektor kembali digelar di Paragon Head Office. Acara ini menjadi ajang pertukaran pengetahuan antara pemangku kepentingan seperti kementerian/lembaga, perusahaan, dan NGO dalam upaya mengatasi stunting di Indonesia.
Sukses digelar perdana pada Juli 2023 lalu, acara ini kembali diadakan untuk melanjutkan kolaborasi dari inisiatif yang telah dimulai sebelumnya. Rembug Stunting Lintas Sektor diinisiasi oleh Saving Next Generation Institute (SNGI) bersama WeCare.id, Indonesia Power, dan ParagonCorp sebagai tuan rumah. Melalui acara ini, diharapkan lebih banyak kolaborasi lahir dalam penanganan stunting di Indonesia.
Topik utama yang dibahas adalah ‘Studi Pencegahan Stunting dan Strategi Nasional untuk Mengatasi Stunting di Indonesia’. Dalam kegiatan ini, peserta berbagi program stunting yang dimiliki setiap perusahaan, NGO, dan lembaga pemerintah. Selain itu, mereka juga mendiskusikan tantangan, kendala, dan keberhasilan intervensi masing-masing dalam mengatasi stunting.
Nurul Huda dari Tim Percepatan Penurunan Stunting Direktorat Gizi dan KIA Kementerian Kesehatan RI menjelaskan bahwa kondisi stunting di Indonesia masih cukup tinggi dan membutuhkan penanganan serius.
“Penurunan stunting di Indonesia masih tinggi yaitu hanya 0,1% dari target 14%. Anak-anak dengan status gizi dan berat badan kurang merupakan PR terbesar kita karena 3x lebih beresiko menjadi cikal bakal stunting,” kata Nurul Huda di Paragon Head Office, Jakarta, Kamis (27/6/3024).
Ia menekankan pentingnya memantau perkembangan remaja putri dan ibu hamil di Indonesia. Beberapa strategi yang dapat dilakukan antara lain memperhatikan kondisi gizi remaja putri dan ibu hamil serta memberikan pengetahuan mengenai stunting sejak dini.
“Pemberian tablet tambah darah, screening anemia, pemeriksaan kehamilan, dan pemberian kelas-kelas ibu hamil di desa merupakan beberapa strategi yang Kemenkes lakukan sebagai tindakan preventif mencegah stunting,” ujar Nurul Huda.
SNGI sebagai organisasi yang aktif dalam memberdayakan desa-desa di Indonesia turut aktif dalam menyusun program untuk menekan laju stunting.
“Sejalan dengan Kementerian Kesehatan yang fokus menangani stunting di Indonesia, SNGI hadir untuk meningkatkan pendidikan kesehatan ibu dan anak. Kami berkomitmen memperkuat desa-desa dengan sumber daya dan dukungan untuk optimalisasi Dana Desa guna mencegah stunting,” ujar Goris Mustaqim, pendiri SNGI.
Ari Kleryyanti dari tim CSR ParagonCorp menyampaikan harapannya setelah acara ini diadakan. “Semoga dengan adanya Rembug Stunting ini akan semakin banyak kolaborasi lintas sektor sehingga bisa mempercepat angka penurunan stunting di Indonesia. Sebagai tuan rumah, ParagonCorp berkomitmen untuk terus memberikan kebermanfaatan yang luas khususnya dalam menanggulangi stunting di Indonesia,” ujar Ari Kleryyanti.
Rembug Stunting Lintas Sektor dihadiri oleh berbagai lembaga pemerintah, perusahaan, dan NGO, antara lain Kemenkes RI, Kemenko PMK RI, Dompet Dhuafa, Tanoto Foundation, PLN Indonesia Power, Pertamina Foundation, PT Astra International Tbk., Indofood, JPAL, Mandiri, Edufarmer, dan CISDI.
Saving Next Generation Institute (SNGI) adalah platform gerakan edukasi kesehatan ibu dan anak sejak dalam kandungan hingga berusia 18 tahun. SNGI didirikan oleh Goris Mustaqim, Dompet Dhuafa, dan AMS, dengan fokus pada pengumpulan data kehamilan dan tumbuh kembang anak, pendalaman kajian, dan pembentukan model intervensi berbasis data. SNGI juga berperan aktif menjadi wadah kolaborasi serta kampanye Gerakan Peduli Ibu dan Anak berbasis masyarakat.