koranindopos.com – Jakarta. Satuan Tugas (Satgas) TNI-Polri berhasil menangkap Aske Mabel, seorang pembelot yang menjadi pimpinan kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Yalimo, Papua Pegunungan. Penangkapan ini merupakan hasil dari operasi gabungan yang bertujuan menekan aktivitas kelompok bersenjata yang selama ini meresahkan masyarakat.
Menurut laporan, Aske Mabel ditangkap dalam operasi yang digelar pada Selasa (18/2/2025). Dia diketahui merupakan mantan anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang membelot dan bergabung dengan KKB. Sejak bergabung dengan kelompok tersebut, Aske diduga terlibat dalam berbagai aksi kekerasan dan penyerangan terhadap aparat keamanan maupun warga sipil.
Peran Aske Mabel dalam KKB Aske Mabel disebut memiliki peran penting dalam struktur kepemimpinan KKB di Yalimo. Dia tidak hanya terlibat dalam perencanaan serangan terhadap aparat, tetapi juga berperan dalam perekrutan anggota baru serta pengadaan senjata untuk kelompoknya. Dengan pengalamannya sebagai mantan anggota TNI, dia dianggap memiliki pengetahuan dan keterampilan yang meningkatkan daya serang kelompok tersebut.
Operasi Penangkapan Operasi penangkapan Aske Mabel dilakukan setelah tim intelijen berhasil melacak pergerakannya. Setelah dilakukan pemantauan intensif, tim gabungan akhirnya berhasil menangkapnya di sebuah lokasi persembunyian tanpa perlawanan berarti. Setelah ditangkap, ia segera dibawa ke markas keamanan untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut.
Dampak Penangkapan Penangkapan Aske Mabel diharapkan dapat melemahkan struktur organisasi KKB di wilayah Yalimo. Aparat keamanan menyatakan bahwa pihaknya akan terus melakukan operasi penegakan hukum terhadap kelompok-kelompok yang mengancam stabilitas keamanan di Papua. Selain itu, pemerintah juga terus berupaya mengajak anggota KKB lainnya untuk menyerahkan diri dan kembali ke pangkuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Dengan keberhasilan ini, aparat keamanan berharap situasi di Yalimo dan sekitarnya bisa lebih kondusif, sehingga masyarakat dapat beraktivitas tanpa rasa takut akibat gangguan kelompok bersenjata.(dhil)