Koranindopos.com – Jakarta. Dunia perfilman Indonesia kembali diramaikan dengan hadirnya sebuah karya terbaru bertajuk Senyum Manies Love Story. Film drama romantis ini secara resmi memperkenalkan poster dan trailer perdananya dalam acara peluncuran yang berlangsung meriah di Senayan City XXI, Jakarta Selatan. Momen ini disambut hangat oleh kalangan media dan para pecinta film Tanah Air.
Disutradarai oleh Ronny Mepet dan ditulis oleh Tissa TS, sosok di balik naskah-naskah populer seperti London Love Story dan Surat Cinta untuk Starla, film ini menghadirkan kisah cinta yang tak hanya romantis, tetapi juga sarat makna dan inspirasi. Mengangkat cerita cinta masa muda antara Anies Baswedan dan Fery Farhati, film ini menjadi angin segar di tengah dominasi genre lain di bioskop.
‘Senyum Manies Love Story’ bukan sekadar drama percintaan biasa. Film ini menggambarkan kisah dua mahasiswa Universitas Gadjah Mada, Anies dan Fery, yang dipertemukan oleh takdir dan disatukan oleh impian untuk menjadi manusia yang lebih baik. Ronny Mepet menekankan bahwa film ini tidak ditujukan sebagai biopik, tetapi sebagai “kisah cinta tentang dua jiwa muda yang saling menemukan makna bersama.”
“Film ini bukan biopik formal. Ini adalah love story tentang dua anak muda yang saling menemukan bukan hanya karena cinta, tapi karena mereka ingin menjadi manusia yang lebih baik bersama,” ungkap Ronny Mepet
Di tengah perjalanan asmara mereka, berbagai tantangan pun hadir: mulai dari perbedaan latar belakang hingga perjuangan mencari restu keluarga. Namun, semua itu justru memperkuat narasi film yang menggambarkan cinta sebagai proses bertumbuh bersama, bukan sekadar soal rasa.
M. Fahad Haydra dipercaya memerankan tokoh muda Anies Baswedan dengan karakter lembut namun berwibawa. Ia beradu akting dengan Kathy Indera yang memerankan Fery Farhati, sosok perempuan cerdas dan penuh empati. Chemistry keduanya terbangun kuat dan terasa alami, terutama saat diperlihatkan dalam trailer berdurasi dua menit yang telah dirilis.
Menambah warna dalam cerita, Chelsea Sepyani turut hadir dalam debut aktingnya sebagai Sinta, karakter fiktif yang memberi dinamika emosional dalam alur film.
Dari segi visual, film ini menampilkan suasana tahun 1990-an yang dikemas dengan estetika sinematik yang puitis dan hangat. Dengan latar pengambilan gambar di kampus UGM, film ini memadukan lanskap klasik dengan tata suara menyentuh, menghasilkan pengalaman menonton yang tidak hanya menghibur tetapi juga menyentuh sisi emosional penonton.
Ronny mengungkap bahwa proses produksi penuh tantangan, terutama dalam menyampaikan dinamika hubungan yang lebih banyak diwarnai keheningan daripada konflik terbuka.
“Awalnya kami bayangkan akan banyak adegan emosional. Ternyata, kisah cinta mereka lebih tenang. Bahkan kalau ada konflik, mereka cenderung diam, bukan berdebat,” ungkapnya.
Lebih dari sekadar film romantis, Senyum Manies Love Story adalah refleksi nilai-nilai persahabatan, keluarga, dan komitmen untuk membangun masa depan bersama. Cerita ini mengajak generasi muda untuk memahami bahwa cinta sejati bukan hanya tentang kebersamaan, tapi juga tentang mendukung satu sama lain menjadi versi terbaik dari diri masing-masing.
Film ini diproduseri oleh Beni Pensong dan Andi Azizi, dan dijadwalkan tayang serentak di bioskop seluruh Indonesia pada 12 Juni. Bagi penikmat kisah cinta yang lembut, reflektif, dan penuh inspirasi, Senyum Manies Love Story adalah tayangan yang sayang untuk dilewatkan.