koranindopos.com – Jakarta. TNI-Polri kembali diselimuti duka mendalam setelah enam aparat mereka gugur dalam serangan yang dilakukan oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB) sepanjang tahun 2024. Serangkaian serangan ini telah menyisakan luka dan duka bagi institusi keamanan negara.
Dalam catatan yang tersebar di media sosial sejak awal Januari hingga saat ini, serangan pertama terjadi di Distrik Taganombak, Kabupaten Puncak Jaya, pada Jumat (5/1). Prajurit Sertu Afriadi menjadi korban dalam serangan tersebut.
Serangan berikutnya terjadi di Distrik Sugapa, Intan Jaya, pada Jumat (19/1), yang menewaskan polisi bernama Bripda Alfandi Steve Karamoy. Sementara itu, seorang personel operasi Damai Cartenz juga terkena tembakan.
Pada Maret 2024, serangan berlanjut. Prajurit TNI di Distrik Muara, Puncak Jaya, menjadi target pada Minggu (17/3). Dalam serangan ini, anggota Satgas Elang IV, Serka Salim, Sertu Ismunandar, dan Eli Telenggen, diserang saat menuju Distrik Muara menggunakan sepeda motor. Sertu Ismunandar gugur dalam penembakan tersebut.
Tiga hari kemudian, pada Rabu (20/3), dua polisi, Bripda Arnaldobert dan Bripda Sandi Defrit, gugur dalam penyerangan di Distrik Baya Biru, Paniai. Kombes Ignatius Benny Ady Prabowo, Kabid Humas Polda Papua, mengungkapkan bahwa kedua polisi tersebut awalnya sedang mengamankan Helipad 99 di pos polisi Ndeotadi 99 Distrik Baya Biru, sebelum diserang oleh KKB yang dipimpin oleh Aibon Kogoya.
Insiden terbaru terjadi pada Jumat (22/3/24), di mana prajurit TNI Praka Riadi gugur dalam penembakan yang terjadi di kompleks Bandara Milawak. Mayjen TNI Nugraha Gumilar, Kapuspen TNI, menyampaikan bahwa Praka Riadi Yonif 323 tertembak di dada kanan yang tembus hingga bahu kiri.
Serangkaian serangan ini telah menimbulkan duka yang mendalam bagi TNI-Polri serta keluarga dan rekan-rekan korban. Mereka telah kehilangan pahlawan yang berjuang untuk menjaga keamanan dan kedamaian di tanah Papua. (hai)