Koranindopos.com – Jakarta. Rumah Sakit Royal Progress (RSRP) di Jakarta Utara kini memperkenalkan teknologi medis terbaru, yaitu Digital Subtraction Angiography (DSA), untuk meningkatkan akurasi diagnosa sumbatan vaskular. DSA memiliki keakuratan tinggi hingga 98,7 persen dalam mendeteksi aneurisma di kepala, menjadikannya standar emas dalam mendiagnosa kelainan sistem pembuluh darah.
Direktur Utama RSRP, dr. Ivan R Setiadarma, menyatakan bahwa kehadiran teknologi DSA sebagai layanan unggulan menunjukkan komitmen rumah sakit dalam memberikan pelayanan kesehatan yang terintegrasi dan menyeluruh. Rumah sakit ini telah melayani masyarakat selama 32 tahun dan terus berinovasi dengan teknologi medis terkini.
“Meningkatkan komitmen di layanan kesehatan bukan hanya kami tunjukkan melalui kehadiran dokter spesialis dan subspesialis yang berkompeten di bidangnya, namun juga dari kemajuan teknologi layanan penunjang,” ucap Ivan saat jumpa pers di RSRP, Sunter, Jakarta Utara, Kamis (29/2/2024).
“Harapan kami, masyarakat sekitar khususnya mereka yang berdomisili di Jakarta Utara, bisa mendapatkan kemudahan akses pengobatan terbaik untuk menangani permasalahan pada pembuluh darah melalui inovasi DSA di rumah sakit kami,” tambahnya.
Teknologi DSA membawa terobosan signifikan di bidang kedokteran vaskular dengan memberikan gambaran yang jelas tentang keadaan pembuluh darah pasien. Ini memungkinkan dokter untuk melakukan diagnosis dan pengobatan dengan lebih tepat, efektif, dan aman. RSRP menjadi salah satu rumah sakit di Jakarta Utara yang menyediakan layanan dokter subspesialis Radiologi Intervensi dengan teknologi DSA secara lengkap.
Dokter spesialis Radiologi Konsultan Radiologi Intervensi RS Royal Progress, dr. Kevin Julius Tanady, menjelaskan bahwa DSA memiliki dua tujuan, yaitu diagnostik dan terapeutik. Sebagai diagnostik, DSA memungkinkan deteksi berbagai kondisi, seperti stroke, kelainan pembuluh darah, dan penilaian aliran darah. Sementara sebagai terapi, DSA dapat digunakan untuk tindakan pengobatan pada pembuluh darah abnormal.
“DSA dapat dilakukan saat pasien membutuhkan penegakan diagnosa di beberapa kondisi. Seperti adanya kelainan atau gangguan antara arteri dan vena, diprediksi adanya penyakit pada pembuluh darah, termasuk penyumbatan atau penyempitan pada lumen (bagian dalam) arteri dan vena, pelebaran abnormal pada pembuluh darah (aneurisma), serta adanya tumor yang berasal dari pembuluh darah,” papar dr. Kevin.
Teknologi DSA juga memberikan panduan visual untuk prosedur intervensi, seperti angioplasti dan pemasangan ring pembuluh darah. Proses pemeriksaan DSA dilakukan dengan langkah-langkah aman dan minimal sayatan, memanfaatkan sinar X untuk memantau perjalanan kontras melalui pembuluh darah.
Setelah tindakan vaskular, DSA tetap berguna untuk memantau hasilnya dan mengidentifikasi dini adanya komplikasi. RS Royal Progress berkomitmen untuk memberikan akses lebih luas kepada masyarakat sekitar agar dapat mengakses pengobatan terbaik dengan dukungan dokter spesialis dan fasilitas mumpuni.
Dengan teknologi digital terkini, dosis radiasi dapat diatur untuk meminimalkan risiko paparan radiasi pada pasien. RS Royal Progress berusaha tidak hanya untuk menyembuhkan, tetapi juga mencegah dan mendukung proses pemulihan kesehatan bagi seluruh pasien.