SENYUM di saat hati berduka, sungguh berat. Amat sangat. Tentu, tidak semua orang mampu. Ridwan Kamil adalah salah seorang di antara orang yang mendapat anugerah itu. Senyumnya mengembang. Jelas dan benderang. Bahkan, saya rasa itu sempurna. Meski kita tahu, saat itu, hatinya gundah gelana. Dia mendapat kabar anak sulungnya, Emmeril Kahn Mumtadz (Eril), hilang di Sungai Aare, Bern, Swiss.Â
Ekspresi itu saya saksikan dalam penggalan video yang dibagikan akun Instagram @fakta.indo pada Jumat (27/5/2022). Dalam tayangan itu, pria yang akrab disapa Kang Emil tersebut sedang melayani permintaan dua mahasiswi Indonesia di Inggris untuk berfoto. Hari itu, Kang Emil dijadwalkan menghadiri undangan sejumah kampus terkait program joint campus. Itu merupakan rangkaian kunjungan kedinasannya di Inggris sejak Selasa (24/5/2022) – Kamis (26/5/2022).
Sangat tenang. Bahkan, sosok kenegarawanan begitu kuat. Itu tercermin dari respons Kang Emil berdialog dengan sejumlah lawan bicaranya. Mulai dari mahasiswa tanah air hingga pihak-pihak yang merupakan delegasi pemerintah Inggris. Sempurna.Â
Bahkan, ketika dia tiba di Swiss. Senyumnya lebih dulu mengembang, sebelum Duta Besar RI untuk Swiss, Muliaman Hadad, menyambut di Bern pada Jumat (27/5) pukul 01.00 dan kemudian berkumpul dengan keluarga. Benar-benar tenang. Matang. Satu level di atas profesional. Entah Anda setuju atau tidak.Â
Sampai tulisan ini ditayangkan, pihak Tim SAR dan Kepolisian Swiss masih melakukan penyisiran di sepanjang aliran Sungai Aare. Sungai yang dinobatkan sebagai yang terpanjang di Swiss, yakni 288 kilometer. Selain airnya yang jernih dan dingin, rute yang berkelok melewati banyak desa serta kota menjadi daya tarik para turis.
Sejatinya, pihak otoritas setempat mewajibkan mereka yang ingin berenang memiliki kemampuan mumpuni. Dan itu sudah dikuasai Eril. Mengutip dari travel.detik.com pemuda kelahiran New York, Amerika Serikat pada 25 Juni 1999 itu disebut sudah mengantongi sertifikat open water dari Professional Association of Diving Instructions (PADI). Maksudnya open water di sini adalah bukan kolam renang. Skala danau, sungai, atau laut. Di sana, seorang perenang dituntut menguasai teknik berdaptasi dengan arus, gelombang, dan rintangan alam lainnya.Â
PADI merupakan organisasi pelatihan menyelam terbesar di dunia. PADI didirikan sejak tahun 1996 dan sudah diakui oleh banyak negara. Syarat untuk memperoleh sertifikat diving dari PADI pun ketat. Di anataranya; usia minimal 10 tahun, mampu berenang sejauh 200 meter, dites mengambang di atas air selama 10 menit, dan mengisi kuesioner kesehatan.Â
Sesi latihan pun terbagi tiga. Pertama teori. Peserta akan dikenalkan pada alat dan teknik yang bisa diperlukan saat menyelam. Kedua, sesi latihan kolam. Setelah mendapatkan teori peserta diajak untuk mempraktikkan langsung di kolam. Ketiga, sesi laut terbuka (open water). Pada sesi ini peserta kursus akan dikenalkan pada penyelaman di perairan terbuka. Peserta akan menemukan banyak tantangan pada sesi ini.Â
Sementara jenjang sertifikasi, ada lima macam diving. Pertama open water diver. Sertifikasi ini diberikan pada penyelam yang mempunyai basic diver atau berada pada tingkat intermediate. Kedua, advance diver. Sertifikasi ini diberikan kepada penyelam yang sudah terbukti keterampilan dan kemampuannya dalam menyelam. Selain itu, pengalaman yang tinggi juga ikut menjadi penilaian.
Ketiga, rescue diver. Sertifikasi ini diberikan pada penyelam yang memiliki kemampuan untuk menolong. Keempat, dive master. Pada jenjang ini sertifikasi diberikan untuk penyelam yang mempunyai keterampilan dan kemampuan yang tinggi. Biasanya, penyelam yang mendapat sertifikat pada jenjang ini diperuntukkan untuk naik ke jenjang setelahnya yaitu sebagai instruktur. Dan kelima, jenjang instructor. Penyelam yang mendapatkan sertifikat pada jenjang ini harus ahli dalam menguasai semua bidang penyelaman. Namun, pada akhirnya, alam sulit ditebak. Dan itulah yang kini menimpa Eril.Â
Kang Emil masih tampak tegar. Bahkan, dia terlibat langsung dalam pencarian Eril bersama tim SAR dan Kepolisian Swiss. Saya dan tim redaksi Koranindopos.com hanya dapat menyampaikan rasa prihatin mendalam. Berharap Kang Emil dan keluarga tetap tabah serta mendapatkan takdir yang menurut-Nya terbaik. (*) Â