Koranindopos.com – Jakarta. Forum diskusi publik bertajuk ‘Joint Synergy to Eradicate Terrorism: Narasi Gen Z “Saring Sebelum Sharing” baru saja digelar di pusat kebudayaan @america, Jakarta pada Rabu, (24/5/2023). Acara tersebut diprakarsai oleh Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Republik Indonesia bersama Kedutaan Amerika Serikat (US Embassy).
Generasi Z sendiri merupakan salah satu kelompok masyarakat yang paling rentan terpapar paham radikal terorisme. Sebab mereka merupakan kelompok yang paling sering bersentuhan dengan platform media sosial.
“Perempuan generasi muda dan aktif di internet mencatat indeks potensi radikalisme lebih tinggi sehingga rentan terpapar narasi radikal,” ujar Deputi Kerja Sama Internasional Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Andhika Chrisnayudhanto dalam keterangannya.
Pada kesempatan tersebut, Andhika Chrisnayudhanto juga memaparkan peran BNPT dalam penanggulangan pendanaan terorisme, kebijakan, hukum, regulasi, dan upaya yang dilakukan oleh BNPT dalam pencegahan pendanaan terorisme. Juga peran BNPT berkoordinasi antar lembaga pemerintah baik internasional maupun nasional dalam penanggulangan pendanaan terorisme baik dalam pencegahan maupun penindakan.
Pada acara tersebut, hadir juga anggota Komisi III DPR RI, M. Nasir Djamil, M.Si, yang menyampaikan peran Komisi III DPR RI dalam Penanggulangan Terorisme di Indonesia.
“Komisi III bersinergi dengan mitra kerja BNPT dalam pencegahan pendanaan teroris, dan mendorong peran lembaga legislatif dalam penanganan serta perlindungan korban terorisme. Terpenting, adalah proses reintegrasi eks terpidanan terorisme ke masyarakat,” ujarnya.
Kegiatan bertajuk ‘Joint Synergy to Eradicate Terrorism: Narasi Gen Z “Saring Sebelum Sharing” dimoderatori oleh Founder & Executive Director ReThinkbyAWR Strategic Partnership sekaligus Managing Director Diesel One Solidarity, Ayuningtyas Widari Ramdhaniar, S.I.A., M.Kesos.
“Jadi kami ini memiliki program yang berkelanjutan diantara program satu dengan yang lainnya itu saling berkaitan. Intinya adalah program bersamaan yaitu di berbagai aspek dengan ruang lingkup kerjanya itu kesehatan, kesetaraan gender dan pemenuhan hak asasi manusia dalam bentuknya edukasi,” kata Ayuningtyas Widari Ramdhaniar.
Ia menambahkan, tujuannya adalah untuk tercapainya tujuan pembangunan berkelanjutan. “Kedepan, kita berharap akan semakin banyak lagi kolaborasi antara satu dengan yang lainnya baik itu lembaga negara maupun non pemerintah,” lanjutnya.