Indonesia mengawali turnamen dengan optimisme tinggi, mengingat keberadaan Shin Tae-yong yang dikenal sebagai pelatih berpengalaman. Namun, penampilan di fase grup tidak sesuai harapan:
- Indonesia hanya meraih 1 kemenangan, 2 hasil imbang, dan 1 kekalahan.
- Serangkaian hasil ini membuat Timnas tertinggal dari Vietnam dan Malaysia, yang lolos ke semifinal sebagai dua tim teratas Grup B.
Catatan merah juga mencuat, mulai dari kurangnya kreativitas serangan hingga lemahnya penyelesaian akhir. Selain itu, pemanggilan skuad U-22 untuk turnamen senior ini turut menjadi bahan perdebatan, mengingat minimnya pengalaman pemain muda di kompetisi sebesar Piala AFF.
Kegagalan ini membuat Shin Tae-yong menjadi sorotan utama. Pelatih asal Korea Selatan itu dihadapkan pada berbagai kritik, seperti:
- Strategi Pemilihan Pemain: Wacana menggunakan skuad junior dianggap sebagai langkah kurang bijak untuk turnamen penting seperti Piala AFF.
- Taktik yang Kurang Efektif: Indonesia kesulitan membongkar pertahanan lawan, sementara lini belakang sering kali kehilangan konsentrasi.
- Minimnya Prestasi: Meski berhasil membawa Timnas U-20 tampil kompetitif di turnamen sebelumnya, Shin Tae-yong belum mampu memberikan gelar di level senior.
Ketua PSSI menyatakan akan segera melakukan evaluasi menyeluruh terhadap performa Timnas dan pelatih Shin Tae-yong. “Evaluasi ini harus berjalan profesional dan objektif,” ungkap salah satu pejabat PSSI, seraya berharap hasil evaluasi dapat memberikan perbaikan konkret untuk masa depan.
Beberapa poin yang menjadi fokus evaluasi antara lain:
- Penentuan strategi dan pemilihan pemain.
- Kesiapan fisik dan mental pemain untuk turnamen internasional.
- Kolaborasi antara pelatih dan jajaran manajemen tim.
Kendati hasil Piala AFF 2024 mengecewakan, publik berharap agar evaluasi ini tidak hanya mencari kambing hitam, melainkan menghasilkan solusi yang membawa kemajuan bagi sepak bola nasional.
Para pecinta sepak bola Indonesia juga berharap PSSI tetap memberikan ruang kepada Shin Tae-yong untuk membuktikan kemampuannya, mengingat proyek jangka panjang yang telah dirancangnya, termasuk pembinaan usia muda.(dhil)