Koranindopos.com – Jakarta. Empat tahun sudah Benny Rhamdani memimpin Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI). Di tangan politikus Hanura itu, lembaga negara tersebut mengalami perubahan besar yang jauh lebih positif. Itu semua terangkum di dalam buku berjudul Perang Semesta Melawan Sindikat Penempatan Ilegal.
Benny me-launching sekaligus membedah buku tersebut dengan menghadirkan empat narasumber di Kafe Phala-wan, Jalan TMP, Duren Tiga, Pancoran, Jakarta Selatan pada Kamis (7/3/2024). Empat narasumber tersebut adalah Kepala Divisi Publishing Media Indonesia Iis Zatnika selaku editor buku tersebut, Wasekjen Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) Bobby Anwar Maarif, Wakil Ketua III Dewan Pengarah Satgas Sikat Sindikat BP2MI Romo Beni Soesetyo, dan Kepala Kompartemen Jawa Pos Jakarta Susilo.
”Buku ini hasil kerja dari tim yang dibentuk secara khusus dibantu kawan-kawan media publishing. Pengerjaannya makan waktu yang sangat panjang dan menguras energi yang tidak sedikit,’’ kata Benny.
Buku tersebut diharapkan dapat menjadi pengetahuan yang akan memberikan wawasan bahwa kejahatan penempatan ilegal dan perdagangan orang yang melecehkan harkat martabat bangsa kemanusiaan yang terjadi di depan mata. ”Lembaga ini (BP2MI) memiliki peran penting dan strategis dalam melindungi pekerja migran Indonesia secara holistis,’’ ujar Benny.
Dia dilantik presiden pada 15 April 2020 sebagai kepala BP2MI. Saat itu, dia berkomitmen memberantas penempatan ilegal dan perdagangan orang. Dia berharap gugus tugas pencegahan dan penanganan TPPO yang diketuai langsung oleh Kapolri akan terus bekerja.
”Setelah Kapolri menjabat, 900 orang ditetapkan sebagai tersangka. Hampir 5 ribu yang diselamatkan. Mudah-mudahan ini kembali bangkit, melakukan penyelamatan kepada anak-anak bangsa. Jangan sampai satu manusia pun menjadi korban sindikat perdagangan,’’ ujarnya. (why/mmr)