Koranindopos.com – Jakarta. Platform edukasi dan komunitas cryptocurrency terbesar di Indonesia, Akademi Crypto, sukses menggelar event spektakuler “Road to Bitcoin Halving”, yang diselenggarakan di Tennis Indoor Senayan Jakarta pada Minggu (7/4). Acara ini menjadi sorotan utama dalam rangka menyambut fenomena besar dalam dunia cryptocurrency, yaitu Bitcoin Halving, yang diprediksi terjadi pada bulan April 2024.
Bitcoin Halving sendiri merupakan peristiwa langka yang terjadi setiap empat tahun sekali, di mana hadiah bagi para penambang Bitcoin berkurang setengahnya. Tujuan utamanya adalah untuk menjaga inflasi Bitcoin dan memastikan bahwa aset kripto ini tetap memiliki nilai yang dapat dipertahankan seiring waktu.
“Dalam kesempatan empat tahun sekali ini, kami ingin memperluas edukasi seputar crypto di Indonesia dengan membuat event gratis ini yang dihadiri lebih dari 8.000 orang. Ini adalah wujud terimakasih saya terhadap industri crypto yang telah membawa hidup saya ke titik ini, crypto telah merubah hidup saya, dan saya ingin teknologi baru ini bisa diterima lebih luas oleh masyarakat untuk mendorong adopsi di tanah air,” ujar Timothy Ronald, Co-founder Akademi CryptoCrypto usai acara.
Untuk merayakan momen penting tersebut, Akademi Crypto mengundang ribuan anggota serta komunitas cryptocurrency dari berbagai daerah, bersama dengan sejumlah pembicara terkemuka dalam industri ini, seperti Kalimasada – Co-Founder Akademi Crypto, Nicko Widjaja (CEO BRI Ventures) , Oscar Darmawan (CEO Indodax) , Gabriel Rey (CEO Triv Exchange) dan Reku Robby (CCO Reku).
Tak dipungkiri, perkembangan teknologi memiliki pengaruh sangat besar, sehingga meningkatkan tingkat adaptasi masyarakat, khususnya anak-anak muda. Ini menjadi alasan di balik pentingnya cryptocurrency untuk masa depan. Amerika Serikat menjadi negara pertama di dunia yang melegalkan Exchange Traded-Fund (ETF) Spot Bitcoin sebagai instrumen investasi yang sah dan bisa diakses di pasar modal Negeri Paman Sam pada awal tahun ini.
Perusahaan-peruaahaan investasi besar dunia, seperti BlackRock, ARK21, Franklin Templeton, Grayscale, hingga VanEck bahkan turut menjadi sekuritas yang menyediakan produk tersebut untuk diperjualbelikan di Wall Street. Bahkan, pada bulan lalu saja, transaksi ETF Spot Bitcoin berhasil menembus US$12,1 miliar atau setara Rp192 triliun.
Indonesia menjadi negara dengan tingkat adaptabilitas crypto tertinggi ketujuh di dunia, hal tersebut merupakan hasil riset yang dikeluarkan Chainalysis, platform data blockchain.
Capaian ini melampaui sejumlah negara seperti Thailand, China, Rusia, hingga Inggris.
Maka dari itu, Akademi Crypto melihat perkembangan cryptocurrency sebagai hal yang penting untuk terus ditingkatkan di dunia, khususnya di Indonesia.
“Kami percaya bahwa cryptocurrency memiliki potensi besar untuk mengubah paradigma keuangan global, dan acara ini adalah langkah kecil kami dalam mendukung visi tersebut,” jelas Kalimasada, Co-Founder Akademi Crypto.
“Kami berharap melalui event ini, semakin banyak orang yang dapat memahami manfaat dan tantangan yang terkait dengan penggunaan cryptocurrency,” tandasnya.