koranindopos.com – Jakarta. Apple dikabarkan tengah bersiap meluncurkan iPhone 17 Air, yang disebut-sebut akan menjadi ponsel tertipis dalam sejarah perusahaan. Namun, kejutan terbesar dari perangkat ini bukan hanya desainnya yang ramping, tetapi juga hilangnya port USB-C, yang selama ini menjadi standar pengisian daya bagi ponsel pintar modern.
Laporan dari MacRumors pada Minggu (16/3/2025) mengungkap bahwa informasi ini pertama kali dibagikan oleh jurnalis teknologi senior Mark Gurman. Menurutnya, Apple merancang iPhone 17 Air sebagai ponsel pertama mereka yang sepenuhnya tanpa port pengisian daya.
Gurman menjelaskan bahwa desain ini merupakan bagian dari rencana jangka panjang Apple untuk menciptakan ponsel yang lebih ramping dan minimalis. Jika iPhone 17 Air sukses di pasaran, kemungkinan besar Apple akan menerapkan konsep serupa pada model iPhone lainnya di masa depan.
“iPhone 17 Air adalah awal dari perubahan besar bagi Apple,” ujar Gurman.
Ia juga menyebut bahwa eksekutif Apple telah lama mempertimbangkan menghilangkan port pengisian daya, dan iPhone 17 Air akan menjadi uji coba pertama mereka untuk mewujudkan visi ini.
Analis rantai pasokan Apple, Ming-Chi Kuo, sebelumnya sempat memprediksi bahwa iPhone tanpa port akan hadir pada 2021, tetapi prediksi tersebut meleset. Sebaliknya, Apple secara bertahap beralih dari port Lightning ke USB-C, yang kini menjadi standar di iPhone terbaru.
Namun, dengan kehadiran iPhone 17 Air, Apple diperkirakan akan mengandalkan MagSafe sebagai metode utama pengisian daya secara nirkabel. Langkah ini menunjukkan bahwa Apple semakin serius dalam mendorong adopsi teknologi pengisian daya nirkabel sebagai standar utama.
Menariknya, rumor menyebut bahwa model iPhone 16e, yang dirilis lebih awal, justru tidak akan memiliki fitur MagSafe. Hal ini menimbulkan spekulasi bahwa Apple tengah melakukan diversifikasi strategi pengisian daya di lini produknya.
Jika strategi ini berhasil, maka bukan tidak mungkin Apple akan menghapus port pengisian daya sepenuhnya dari semua model iPhone mendatang. Langkah ini sejalan dengan visi Apple untuk menciptakan desain yang lebih ramping, seamless, dan futuristik.
Namun, keputusan ini juga menimbulkan pertanyaan di kalangan pengguna. Apakah masyarakat siap untuk beralih ke iPhone tanpa port sepenuhnya? Ataukah absennya USB-C masih menjadi tantangan bagi ekosistem Apple?
Keputusan Apple ini bisa menjadi tonggak sejarah dalam evolusi desain smartphone, sekaligus mengundang berbagai respons dari pengguna di seluruh dunia. (ana)