koranindopos.com – Jakarta, Kabar yang sudah lama beredar tentang kehadiran mobil listrik mungil BYD Seagull di Indonesia kini makin mendekati kenyataan. Mobil listrik ramah kantong tersebut telah terdaftar dalam data Nilai Jual Kendaraan Bermotor (NJKB) Samsat DKI Jakarta, mengindikasikan bahwa peluncurannya di Tanah Air tinggal menunggu waktu.
Dalam data NJKB, mobil ini muncul dengan kode “EO” yang merupakan kode internal BYD untuk model Seagull, dan tersedia dalam dua varian, yaitu “ETD” dan “STD”. Menariknya, Seagull tercatat memiliki nilai jual terendah dibandingkan model BYD lain yang sudah atau akan hadir di Indonesia, memperkuat prediksi bahwa ini akan menjadi mobil listrik termurah dari BYD.
BYD Seagull merupakan city car berkapasitas lima penumpang dengan dimensi kompak: panjang 3.780 mm, lebar 1.715 mm, tinggi 1.540 mm, dan wheelbase 2.500 mm, ukuran yang mirip dengan Honda Brio atau Toyota Agya. Meski kecil, Seagull dirancang untuk mobilitas urban yang efisien dengan desain modern dan fitur lengkap.
Di pasar global seperti China, mobil ini tersedia dalam dua pilihan baterai: 30,08 kWh dengan jangkauan hingga 305 km, serta 38,88 kWh yang mampu menempuh hingga 405 km (berdasarkan standar CLTC). Motor listriknya menghasilkan tenaga 75 PS dan torsi 135 Nm, dengan kecepatan puncak 130 km/jam.
Meski berada di segmen harga terjangkau, BYD Seagull dibekali beragam fitur canggih dan kenyamanan kelas atas, di antaranya:
- Velg alloy 15 inci
- Rem cakram di keempat roda
- Setir tilt & telescopic
- 6 airbag
- Jok kulit sintetis dan kursi pengemudi elektrik
- Layar sentuh 10,1 inci dengan navigasi dan wireless Apple CarPlay/Android Auto
- Kamera 360 derajat
- Electric parking brake dan auto hold
- Tire Pressure Monitoring System (TPMS)
Rumor yang beredar menyebutkan bahwa BYD Seagull akan diluncurkan di Indonesia pada pertengahan tahun ini, kemungkinan besar dalam ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2025. Model yang masuk ke Indonesia diperkirakan akan memiliki beberapa perbedaan dari versi China, seperti desain bumper depan baru dan dua bilah wiper, berbeda dari versi satu wiper di pasar Tiongkok.
Di pasar asalnya China, BYD Seagull dijual dengan harga setara Rp 159 juta hingga Rp 195 juta, tergantung varian baterai. Di Filipina, harga varian 38,88 kWh mencapai sekitar Rp 235 juta, sementara di Brasil dipasarkan seharga Rp 337 juta hingga Rp 348 juta.
Namun, berdasarkan data NJKB DKI Jakarta, kemungkinan besar harga BYD Seagull di Indonesia tidak akan menyentuh Rp 300 juta, menjadikannya salah satu opsi paling terjangkau di segmen mobil listrik nasional.
Dengan kombinasi harga kompetitif, fitur unggulan, dan efisiensi, BYD Seagull diprediksi akan menjadi primadona baru di jalanan kota-kota besar Indonesia, serta memperluas akses masyarakat terhadap kendaraan listrik. (dil)