KoranIndopos.com, Jakarta – Dengan dukungan Organisasi Perburuhan Internasional (ILO), pada Kamis (28/03) Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA) meluncurkan Peta Jalan Ekonomi Indonesia di Hotel Lee Meridien, Jakarta.
Peluncuran ini ditandai dengan penyerahan Peta Jalan Ekonomi Perawatan dari Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Bintang Puspayoga kepada Kementerian dan Lembaga yang disaksikan secara langsung oleh Direktur ILO untuk Indonesia dan Timor Leste Simrin C. Singh.
Dalam sambutannya, Deputi Kesetaraan Gender KPPA Lenny N. Rosalin mengatakan peluncuran ini menandai komitmen Indonesia untuk mempercepat transformasi ekonomi perawatan, membangun kerja yang lebih setara gender dan meningkatkan tingkat partisipasi angkatan kerja perempuan sebagai upaya mencapai Visi Indonesia Emas 2045.
“Peta jalan ini meliputi tujuh prioritas terkait dengan berbagai isu penting mengenai pekerjaan perawatan sebagai berikut: 1. Mengembangkan pelayanan pengasuhan dan pendidikan anak usia dini yang mudah diakses, terjangkau dan berkualitas, 2. Memperkuat layanan perawatan orang lanjut usia dan perawatan jangka panjang: 3. Meningkatkan layanan inklusif dan terpadu bagi penyandang disabilitas, orang dengan HIV, orang berkebutuhan, penyintas kekerasan dan kelompok rentan lainnya, 4. Meningkatkan akses yang lebih besar pada cuti hamil: 5. Memperbanyak keterlibatan laki-laki, termasuk cuti ayah, 6. Mengakui pekerjaan yang layak bagi pekerja perawatan: dan 7. Menerapkan program perlindungan sosial untuk ekonomi perawatan,” ucapnya.
Sejalan dengan Rencana Pembangunan Nasional Jangka Panjang (RPJPN) 2025-2045, prioritas-prioritas ini menurut Lenny telah dielaborasi ke dalam 17 Tujuan Indonesian Emas, khususnya untuk mendukung capaian Indonesia Emas No. 3 mengenai Perlindungan Sosial yang Adaptif, No. 4 mengenai Sains, Inovasi dan Produktivitas Ekonomi, dan No. 14 tentang Keluarga Berkualitas, Kesetaraan Gender dan Masyarakat Inklusif.
“Beberapa prioritas strategis ekonomi perawatan ini pun telah dimasukkan ke dalam Rencana Pembangunan Nasional Jangka Menengah (RPJMN) 2025-2029. Dengan dimasukkannya Peta Jalan ini ke dalam rencana pembangunan jangka menengah dan jangka panjang pemerintah menunjukkan komitmen investasi yang lek besar pada ekonomi perawatan sebagai pendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia,” ucapnya.
Sementara Direktur ILO untuk Indonesia dan Timor Leste Simrin C. Singh.mengatakan, Penelitian terbaru ILO mengenai ekonomi perawatan di Indonesia menemukan fakta bahwa inves pada pengasuhan anak universal dan layanan pengasuhan jangka panjang di negara ini akan menciptakan hampir 10,4 juta pekerjaan pada 2035, di mana hampir 4,3 juta di antaranya merupakan pekerjaan langsung di bidang pengasuhan anak.kurang lebih 4,3 juta pekerjaan langsung dalam perawatan jangka panjang dan 1,7 juta pekerhaab di sektor non perawatan.
Simrin Singh, Direktur ILO untuk Indonesia juga mengucapkan selamat kepada Indonesia atas pengembangan Peta Jalan Ekonomi Perawatan sebagai bagian dari strategi dan program nasional.
“ILO mengapresiasi inisiatif ttansformatif Indonesia melalui Peta Jalan untuk menciptakan dunia kerja yang lebih setara gender dan mengakui kontribusi penting perempuan terhadap dunia kerja dan pertumbuhan perekonomian nasional. ILO akan terus mendukung Indonesia dalam melakukan investasi yang lebih besar pada kebijakan dan transformasi ekonomi perawatan yang menjamin perlindungan kehamilan, cuti ayah, pendidikan dan perawatan anak usia dini, serta layanan perawatan jangka panjang,” katanya.
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Bintang Puspayoga dalam sambutannya mengatakan, ketidaksetaraan gender telah menjadi tantangan global. Dan tantangan menjadi lebih signifikan sejak pandemi Covid-19. Karena terjadi diberbagai aspek termasuk ketenagakerjaan.
“Perempuan mengisi hampir setengah populasi Indonesia, data mencatat 49,5 persen penduduk Indonesia adalah perempuan. Namun sangat disayangkan tingkat partisipasinya yang menganga cukup tinggi, yakni gapnya sebesar 30%. Jumlahnya 84% berbanding 34%. Dan ini menjadi perhatian kita semua terutama KPPPA. Karena memiliki kontribusi besar kepada negara,” ucap Bintang Puspayoga.
Menutup sambutannya, Bintang Puspayoga berharap melalui Peta Jalan Ekonomi Perawatan Indonesia segera tercipta lingkungan kerja yang mendukung, memberdayakan, dan melindungi perempuan anak-anak sehingga dapat meraih potensi penuh dalam ekonomi yang berkembang pesat.
Sekedar informasi Penyusunan Peta Jalan telah dimulai secara efektif setelah Presidensi G20 Indonesia pada bulan November 2022 melalui serangkaian pertemuan konsultatif antar kementerian dan lintas sektoral, forum dialog dan advokasi sosial, serta survei publik yang melibatkan pemangku kepentingan terkait, termasuk kementerian dan lembaga, sektor swasta, serikat pekerja, akademisi, organisasi, masyarakat sipil untuk penyandang disabilitas, orang dengan HIV dan kelompok rentan lainnya. Komitmen kolaboratif kementerian dan pemerintah daerah serta pemerintah desa juga telah diwujudkan dalam kerangka rencana kerja lima tahun selama 20 tahun dari tahun 2025 hingga 2045 untuk setiap prioritas Peta Jalan. (hrs)