koranindopos.com – Jakarta, Bank Indonesia (BI) menegaskan komitmennya untuk menjaga stabilitas rupiah di tengah ketidakpastian global yang dipicu oleh penurunan suku bunga kebijakan Amerika Serikat (AS) atau Fed Fund Rate (FFR) serta meningkatnya ketegangan geopolitik di Timur Tengah.
Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, menyatakan bahwa BI terus mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk memastikan stabilitas rupiah, termasuk melalui intervensi valuta asing. “Kami terus memastikan stabilitas rupiah tetap terjaga dengan intervensi valuta asing dan langkah-langkah lain yang diperlukan,” ujarnya di Jakarta.
Selain itu, BI juga melakukan pengelolaan aliran portfolio asing yang ramah pasar dan operasi moneter yang pro-market. Langkah-langkah ini didukung oleh pendalaman pasar uang untuk meningkatkan ketahanan eksternal ekonomi Indonesia.
Meskipun menghadapi ketidakpastian global, Gubernur Perry menegaskan bahwa ekonomi Indonesia termasuk salah satu negara emerging market yang kuat. Hal ini berkat kebijakan moneter dan fiskal yang prudent serta koordinasi erat antara berbagai sektor.
“Ekonomi Indonesia tetap kuat ditopang oleh kebijakan moneter dan fiskal yang pruden dan terkoordinasi erat,” ungkap Gubernur Perry. Ia juga menekankan komitmen kuat BI untuk menjaga stabilisasi nilai tukar sebagai bagian penting dari upaya memperkuat ketahanan eksternal.
Pernyataan dari Bank Indonesia menunjukkan kesiapan dan kesigapan pemerintah dalam menghadapi tantangan global yang mungkin mempengaruhi stabilitas ekonomi domestik. Dengan langkah-langkah yang diambil, diharapkan rupiah tetap stabil dan ekonomi Indonesia dapat terus tumbuh secara berkelanjutan di tengah dinamika global yang kompleks. (hai)