koranindopos.com – Jakarta. Hingga Kuartal III 2023, PT Jasa Marga (Persero) Tbk (“Perseroan”) masih memegang posisi market leader di industri jalan tol Indonesia dengan total panjang jalan tol Jasa Marga Group yang telah beroperasi sepanjang 1.260 KM yang merepresentasikan 47% panjang jalan tol beroperasi di seluruh Indonesia.
Sementara itu, total konsesi jalan tol yang dimiliki oleh Perseroan di periode yang sama adalah sepanjang 1.736 KM di seluruh Indonesia. Jumlah konsesi ini termasuk penambahan konsesi terbaru yang diperoleh Perseroan yaitu Jalan Tol Akses Patimban sepanjang 37,05 KM yang dikelola oleh PT Jasamarga Akses Patimban (JAP).
Corporate Secretary & Chief Administration Officer Jasa Marga Nixon Sitorus menjelaskan, Jasa Marga selaku Perusahaan BUMN pengelola jalan tol pertama dan terbesar di Indonesia saat ini memiliki 36 konsesi jalan tol, yang tersebar di pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, dan Bali. Pengelolaan konsesi jalan tol ini dilakukan oleh Induk Perusahaan untuk 9 ruas jalan tol, Sub Holding sebanyak 13 ruas jalan tol dan Anak Perusahaan sebanyak 14 ruas jalan tol.
“Selain itu, Jasa Marga juga memiliki 3 Anak Perusahaan Service Provider yang berfokus pada bisnis pengoperasian dan pemeliharaan jalan tol yaitu PT Jasamarga Tollroad Operator, PT Jasamarga Tollroad Maintenance dan PT Jalantol Lingkarluar Jakarta serta 1 Anak Perusahaan di bisnis prospektif yaitu PT Jasamarga Related Business,” ujar Nixon.
Nixon mengungkapkan, Jasa Marga berhasil mempertahankan kinerja positif hingga Kuartal III Tahun 2023 yang sejalan dengan peningkatan volume lalu lintas jalan tol Jasa Marga Group.
Peningkatan kinerja positif Perseroan tercermin dari pencapaian Pendapatan Usaha sebesar Rp11 Triliun atau tumbuh 7,7% yang merupakan kontribusi dari kinerja Pendapatan Tol sebesar Rp9,8 Triliun yang meningkat 5,1% dari Kuartal III Tahun 2022, serta kontribusi kinerja Pendapatan Usaha Lain sebesar Rp1,2 Triliun atau naik 34,8% dari periode yang sama di tahun sebelumnya.
“Realisasi EBITDA Perseroan juga meningkat, yaitu mencapai Rp6,8 Triliun, meningkat 5,7% dari Kuartal III Tahun 2022 dengan realisasi EBITDA Margin mencapai level 62,1% di tengah pengoperasian ruas-ruas jalan tol baru dan peningkatan mobilisasi masyarakat yang menjadi katalis positif atas kenaikan volume lalu lintas Perseroan,” tambahnya.
Selain itu, Perseroan mencatat total aset Perseroan sebesar Rp124,9 Triliun dan membukukan Laba Bersih sebesar Rp5,97 Triliun hingga Kuartal III Tahun 2023, dimana sebesar Rp4,1 Trilliun dari Laba Bersih merupakan dampak dari pemenuhan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) 22 tentang Kombinasi Bisnis sehubungan konsolidasi kembali PT Jasamarga Semarang Batang (JSB), PT Jasamarga Solo Ngawi (JSN), dan PT Jasamarga Ngawi Kertosono Kediri (JNK) melalui akuisisi saham PT Lintas Marga Jawa (LMJ) oleh PT Jasamarga Transjawa Tol (JTT) di bulan Juli 2023.
Nixon menjelaskan, pada tanggal 27 Juli 2023, PT JTT melakukan pembelian kembali (buyback) unit penyertaan Reksa Dana Penyertaan Terbatas (RDPT) Mandiri Infrastruktur Ekuitas Transjawa (MIET) pada PT JSB, PT JSN dan PT JNK. Selain RDPT MIET, pada Oktober 2022 lalu, Jasa Marga telah melakukan divestasi Jalan Layang MBZ yang dikelola oleh PT Jasamarga Jalanlayang Cikampek (JJC). Kedua aksi korporasi tersebut mempengaruhi kinerja Perseroan secara year-over-year (YoY).
“Walaupun demikian, tanpa memperhitungkan dua aksi korporasi dimaksud, Jasa Marga masih berhasil meningkatkan pendapatan usaha dan EBITDA hingga Kuartal III Tahun 2023 yaitu Pendapatan Usaha sebesar Rp10,57 Triliun meningkat 10,6% dari Kuartal III tahun 2022 sebesar Rp9,57 Triliun dengan realisasi EBITDA Perseroan mencapai Rp6,46 Triliun meningkat 8,9% dibandingkan Kuartal III tahun 2022 sebesar Rp5,93 Triliun,” imbuh Nixon.
Sementara itu untuk core profit Perseroan hingga Kuartal III Tahun 2023 adalah sebesar Rp1,86 Triliun, meningkat sebesar 84,9% dibandingkan dengan tahun lalu.
“Dapat dilihat, Perseroan juga dapat mempertahankan rasio keuangan lebih baik dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu,” ungkapnya.
Dalam mengelola proyek jalan tol baru yang ditargetkan selesai secara bertahap pada periode 2022-2025, Jasa Marga berkomitmen untuk mencapai target yang sudah ditetapkan dengan seoptimal mungkin, tetap mengendalikan aktivitas konstruksi jalan tol secara bertahap. Saat ini, Perseroan memiliki beberapa proyek yang tengah berjalan yaitu, Jalan Tol Jakarta-Cikampek II Selatan, Jalan Tol Akses Patimban, Jalan Tol Yogyakarta-Bawen, Jalan Tol Solo-Yogyakarta-NYIA Kulonprogo, dan Jalan Tol Probolinggo-Banyuwangi.
Sebagai upaya dalam meningkatkan pelayanan maksimal bagi pengguna jalan, hingga menghadirkan pengalaman berkendara yang baik, Jasa Marga berkomitmen untuk memberikan pelayanan yang optimal salah satunya dengan pengembangan inovasi berbasis teknologi untuk operasional dan pemeliharaan jalan tol di antaranya pengembangan Intelligent Transport System (ITS) yang berfungsi mengelola pelayanan lalu lintas jalan tol sekaligus menjadi sumber pusat informasi lalu lintas yang terintegrasi terus ditingkatkan melalui super-app Jasamarga Integrated Digitalmap (JID) yang dioperasikan di Jasamarga Tollroad Command Center (JMTC).
Jasa Marga juga kembali melanjutkan komitmennya dalam mewujudkan pengusahaan jalan tol yang andal, aman dan nyaman, berwawasan lingkungan serta berkelanjutan. Di antaranya dicapai melalui predikat gold Green Toll Road Indonesia untuk tiga jalan tol yang dikelolanya yaitu Jalan Tol Gempol-Pandaan, Jalan Tol Pandaan-Malang dan Jalan Tol Bali Mandara.
“Kami juga melaksanakan asesmen standard internasional untuk Jalan Tol Berkeselamatan dengan International Road Assessment Program (iRAP) dengan hasil Bintang 3 untuk Jalan Tol Jagorawi, Cipularang dan Sedyatmo.
Sebagai upaya mendukung penerapan green energy dan green environment diwujudkan dalam dukungan terhadap Presidensi G20 dengan penataan lansekap, penanaman mangrove serta pembangunan PLTS di Jalan Tol Bali Mandara serta penanaman pohon di wilayah jalan tol Jasa Marga Group,” tutup Nixon
Upaya mewujudkan jalan tol berkelanjutan juga dilaksanakan melalui implementasi program TJSL yang sesuai dengan strategi bisnis Perseroan yang berbasis sustainable corporation. Program inisiatif dan CSV Jasa Marga fokus dalam 3 bidang diantaranya UMKM, Pendidikan dan Lingkungan.
Dalam pelaksanaannya program TJSL Jasa Marga Group menerapkan prinsip Creating Shared Value (CSV) menggabungkan antara pemenuhan social needs dan business opportunities dengan kompetensi Perseroan, sehingga tercipta kolaborasi dan sinergi yang berkelanjutan serta lingkungan sosial mendapatkan manfaat dari Perseroan dan Perseroan juga mendapatkan manfaat kembali dari program yang dilaksanakan. (ris)