koranindopos.com, Jakarta – Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah menegaskan bahwa keberadaan Pusat Pasar Kerja sebagai jawaban atas persoalan link and match dan ekosistem digital ketenagakerjaan, yang merupakan keharusan dalam menghadapi era revolusi digital 4.0.
“Pemerintah melalui Pusat Pasar Kerja ini, pemerintah ingin menjadi mak comblang. Kami benar-benar ingin menjadi mak comblang. Kadang jodoh itu butuh pihak ketiga,” kata Menaker pada Talent Talks di Jakarta, Minggu (24/3/2024). Acara tersebut mengusung tema “Iman in Charge” dan dihadiri oleh peserta mencapai 600 orang.
Menaker mengaku prihatin setiap ada orang yang menjadi korban penipuan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab melalui portal berkedok lowongan pekerjaan. Biasanya, korban dijanjikan akan mendapatkan pekerjaan dengan gaji besar.
“Kita tidak ingin seperti itu. Maka pemerintah memiliki kewajiban memfasilitasi menjadi mak comblang antara pemberi kerja dan pencari kerja,” ucapnya.
Oleh karena itu, pada kesempatan tersebut ia mengajak para peserta Talent Talks yang didominasi oleh generasi milenial dan generasi Z ini untuk menjadi bagian dari ekosistem ketenagakerjaan yang dibangun Kemnaker.
Untuk menjadi bagian dari ekosistem ketenagakerjaan tidaklah sulit. Cukup masuk ke website Kemnaker.go.id, kemudian masuk ke SIAPkerja. SIAPkerja menyediakan beberapa layanan yang bisa dipilih, yaitu Karirhub, Skillhub, Sertihub, Bizhub, dan Talenthub.
“Nanti temen-temen yang ingin mencari pekerjaan, masuklah ke karirhub. Temen-temen yang ingin mendapatkan skill dan kompetensi, masuklah ke skillhub. Temen-temen yang ingin menjadi entrepreneur bisa memanfaatkan program-program yang ada di Kementerian Ketenagakerjaan yang diwadahi dalam Bizhub,” ucapnya.
“Temen-temen bisa mempunyai kesempatan untuk menjadi pelaku usaha. Jangan bayangkan pengusaha langsung menjadi seorang pengusaha besar. Memulai usaha juga dimulai dari yang kecil. Masuklah ke Bizhub. Di situ temen-temen bisa memiliki kesempatan untuk menjadi pengusaha,” imbuhnya. (ris)