koranindopos.com – Jakarta. Sebanyak seratusan warga dari sebuah desa di Kabupaten Pati, Jawa Tengah, dilaporkan mengalami gejala keracunan massal. Warga mulai merasakan gejala berupa demam tinggi, mual, hingga muntah secara bersamaan pada awal pekan ini.
Insiden ini diketahui terjadi setelah beberapa warga mulai melaporkan gejala yang sama, yang kemudian menyebar ke banyak penduduk desa. Dugaan sementara, keracunan disebabkan oleh konsumsi makanan atau air yang terkontaminasi, namun penyebab pastinya masih dalam tahap penyelidikan oleh pihak berwenang.
“Banyak warga mengalami gejala serupa seperti demam, mual, muntah, dan beberapa di antaranya harus mendapatkan perawatan medis lebih lanjut,” ungkap salah satu petugas kesehatan setempat.
Puskesmas setempat dan rumah sakit di sekitar wilayah tersebut telah menampung para korban untuk mendapatkan perawatan. Tim medis juga dikerahkan untuk menangani kondisi darurat ini dengan memberikan cairan infus dan obat-obatan bagi pasien yang membutuhkan.
Dinas Kesehatan Kabupaten Pati segera mengambil sampel makanan dan air yang dikonsumsi warga untuk diuji laboratorium, guna memastikan sumber kontaminasi.
Meskipun penyelidikan masih berlangsung, dugaan awal mengarah pada konsumsi makanan yang dikonsumsi bersama dalam suatu acara. Beberapa warga melaporkan bahwa mereka menghadiri acara tersebut sebelum munculnya gejala keracunan.
Pemerintah setempat telah mengeluarkan imbauan kepada masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap kebersihan makanan dan minuman yang dikonsumsi. Selain itu, warga diminta untuk segera melapor ke fasilitas kesehatan terdekat jika merasakan gejala serupa.
Insiden ini menjadi pengingat penting tentang pentingnya menjaga kebersihan dan keamanan pangan, terutama dalam kegiatan yang melibatkan banyak orang. Pemerintah daerah juga telah mengambil langkah antisipatif untuk mencegah penyebaran lebih lanjut, termasuk distribusi air bersih dan edukasi kepada masyarakat.
Penyelidikan terhadap kasus ini masih berlanjut, dan pemerintah berjanji untuk memberikan informasi terbaru kepada masyarakat segera setelah hasil laboratorium keluar.(dhil)