koranindopos.com – Jakarta. PT Sinergi Gula Nusantara (SGN) terus berupaya menjaga ketersediaan Bahan Baku Tebu (BBT) giling sebagai upaya mendukung mendukung terciptanya swasembada gula, diantaranya melalui intensifikasi dan ekstensifikasi Tebu Rakyat. Hal ini disampaikan Direktur SGN Suhendri Senin (28/11) di Jakarta.
“Kami telah bekerjasama dengan dua bank yakni BNI dan Bank Jatim minggu lalu untuk membantu pembiayaan KUR mitra petani di wilayah kerja pabrik gula yang dikelola SGN, dengan harapan mitra kami dapat memenuhi seluruh kebutuhan teknis on farm diseluruh tahapan sejak buka lahan, perawatan hingga kegiatan tebang muat angkut. Tentunya bila kebutuhan dasar terpenuhi dan proses berjalan optimal maka berpengaruh positif terhadap kuantitas, kualitas BBT dan tingkat penghasilan petani tebu”, terang Suhendri.
Selanjutnya Suhendri menyebut keberadaan 24 Pabrik Gula di Jawa Timur yang dikenal sebagai lumbung tebu nasional, akan memberikan kontribusi yang positif untuk perekonomian di Indonesia, khususnya perekonomian Jawa Timur sehingga pihaknya menggandeng Bank JATIM untuk bersinergi pemanfaatan potensi pembiayaan yang ada di industri gula. Sebelumnya dalam kegiatan penandatanganan kerjasama dengan SGN, Bank JATIM memberikan dukungan melalui pemberian kredit kepada petani tebu binaan PT SGN melalui skim Kredit Usaha Rakyat (KUR) atau skim kredit Bank Jatim lainnya dengan plafond yang diberikan beragam mulai 50 juta rupiah per orang.
“Ini juga merupakan salah satu bentuk dukungan bank Jatim terhadap peningkatan perekonomian Jawa Timur sesuai dengan arahan Ibu Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa khususnya di bidang perkebunan salah satunya pada komoditi tebu,” kata Direktur Utama Bank Jatim Busrul Iman.
Demikian juga dengan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI), kerjasama penyaluran kredit untuk petani mitra SGN diberikan kemudahan dengan plafon 50 juta skim KUR hingga 500 juta untuk skim Wira Usaha.
“Kami memberikan kemudahan untuk rekan petani mengakses program, sehingga bisa membantu kebutuhan teknis di lapangan” harap Sunarna Eka Nugrah Vice President Divisi Small Business and Program BNI.
Beberapa perbedaan dengan kerja sama terdahulu pada saat masih dilaksanakan oleh PTPN adalah penambahan feature produk pembiayaan hingga pembiayaan Alat Mesin Pertanian (Alsintan) maupun prefinancing bagi produksi gula petani. Saat ini SGN membina 15 ribu petani tebu dengan total luas lahan tebu milik Petani mencapai 118ribu hektar dengan 60% diantaranya berada di wilayah Jawa Timur. Sebelumnya SGN juga mengembangkan kerjasama dengan berbagai pihak diantaranya dengan Perum Perhutani program Agroforestri Tebu Mandiri pengembangan ATM melalui pendampingan, penyediaan benih unggul dan dukungan teknis lainnya agar produktivitas ATM terus meningkat sehingga memenuhi kebutuhan bahan baku tebu yang berkualitas.
“Saat ini kami berkonsentrasi pada perluasan lahan tebu dan modal kerja mitra petani. Kami berharap produksi 2023 bisa lebih baik dari tahun sebelumnya, sehingga jalan menuju swasembada gula nasional semakin dekat dan kami berikan apresiasi kepada seluruh stakeholder mulai mitra petani, perbankan, hingga instansi diantaranya Perum Perhutani atas sinergi yang telah terjalin, karena ketahanan pangan dan swasembada gula merupakan hasil kolaborasi semua pihak”, Pungkas Suhendri. (ris)