Dalam acara test drive All New Toyota Hilux Rangga di Surabaya, Anton mengungkapkan bahwa skema opsen pajak kendaraan ini berpotensi memengaruhi nilai jual kendaraan.
“Opsen, gimana ya komentarnya ya? Tapi memang kalau bicara market tahun depan, jujur, kalau melihat dari kondisi sekarang cukup challenging. Bukan berarti pesimistis, ya, tapi memang faktanya begitu karena kita sedang mengantisipasi beberapa hal,” ujar Anton, Jumat (13/12/2024).
Opsen pajak adalah tambahan pajak daerah yang dapat diberlakukan pada PKB dan BBNKB oleh pemerintah daerah. Dengan adanya opsen ini, biaya pajak kendaraan bisa meningkat, yang berpotensi menambah beban konsumen.
Anton menjelaskan bahwa penerapan kebijakan ini akan memberikan efek domino terhadap pasar otomotif, termasuk daya beli konsumen dan strategi penjualan perusahaan.
Rencana ini menjadi salah satu tantangan besar yang harus dihadapi industri otomotif pada 2025. Anton menyoroti bahwa pasar otomotif Indonesia sedang menghadapi situasi yang cukup kompleks, mulai dari kondisi ekonomi global hingga kebijakan baru yang memengaruhi daya beli masyarakat.
Meskipun begitu, Anton menegaskan bahwa Toyota tetap optimistis menghadapi tantangan ini. Toyota akan terus berinovasi untuk memastikan produk-produk mereka tetap relevan dan kompetitif di pasar.
“Kami melihat ini sebagai tantangan yang harus dihadapi bersama. Fokus kami tetap pada bagaimana memberikan nilai terbaik bagi konsumen,” tambahnya.
Pelaku industri otomotif berharap pemerintah dapat memberikan kejelasan lebih lanjut terkait skema opsen pajak ini. Selain itu, diperlukan evaluasi yang mendalam agar kebijakan ini tidak menurunkan minat masyarakat untuk memiliki kendaraan bermotor.
Industri juga mengusulkan agar kebijakan baru ini diterapkan secara bertahap, sehingga masyarakat dan produsen memiliki waktu untuk beradaptasi.(dhil)