koranindopos.com – Jakarta. Sebuah video yang viral di media sosial menunjukkan seorang siswa SD swasta di Kota Medan yang terpaksa belajar di lantai kelas akibat menunggak pembayaran uang sekolah selama tiga bulan. Kejadian ini menarik perhatian publik dan mengundang reaksi dari berbagai pihak, termasuk Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Medan, yang segera turun tangan untuk menangani masalah tersebut.
Dalam video yang beredar, terlihat seorang siswa mengenakan seragam sekolah dengan rapi, namun duduk di lantai kelas yang tampak kosong dan tidak nyaman. Kejadian ini terjadi di sebuah sekolah dasar swasta di Medan. Diketahui, siswa tersebut harus belajar di lantai karena orang tuanya belum membayar tunggakan uang sekolah selama tiga bulan berturut-turut, yang menyebabkan pihak sekolah mengambil tindakan tersebut sebagai bentuk sanksi.
Menyikapi hal ini, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Medan, yang mendapatkan informasi terkait peristiwa ini, segera turun tangan untuk menyelesaikan masalah yang telah mencoreng citra dunia pendidikan tersebut. Pihak Disdikbud menyatakan bahwa pihaknya akan melakukan investigasi terkait kasus ini dan memastikan agar hak-hak siswa tidak terabaikan, termasuk memastikan bahwa proses pembelajaran tetap berjalan dengan baik tanpa diskriminasi.
“Saya sangat menyesalkan kejadian ini. Tidak seharusnya seorang siswa diperlakukan seperti itu. Kami dari Disdikbud akan segera melakukan pengecekan ke sekolah tersebut dan memastikan situasi ini dapat segera diselesaikan dengan baik,” ujar pihak Disdikbud Medan dalam keterangannya.
Pihak Disdikbud juga mengingatkan kepada seluruh sekolah, baik negeri maupun swasta, untuk tidak melakukan tindakan yang merugikan siswa atau melanggar hak-hak pendidikan mereka hanya karena masalah administrasi atau tunggakan biaya. Sekolah seharusnya menjadi tempat yang aman dan mendukung proses belajar bagi semua siswa, tanpa memandang latar belakang ekonomi.
Sementara itu, pihak sekolah yang terlibat dalam peristiwa tersebut belum memberikan komentar resmi terkait masalah ini. Namun, Disdikbud Medan berjanji akan menyelidiki lebih lanjut dan mengambil tindakan yang diperlukan untuk mencegah kejadian serupa terulang di masa depan.
Kejadian ini mengingatkan pentingnya peran serta masyarakat dan pemerintah dalam menciptakan pendidikan yang inklusif dan adil, tanpa adanya hambatan yang disebabkan oleh masalah finansial. Semoga peristiwa ini menjadi pembelajaran bagi seluruh pihak agar hak-hak pendidikan setiap anak tetap terjamin.
Untuk informasi lebih lanjut terkait perkembangan kasus ini, pembaca dapat mengikuti update dari Disdikbud Medan atau mencari informasi dari sumber-sumber terpercaya lainnya.(dhil)