Koranindopos.com – Jakarta. Banyaknya bar dan lounge berkelas di Jakarta yang bisa dipilih para pecinta pesta untuk memuaskan hasrat hangout-nya. Tak hanya cozy, tidak sedikit lounge yang menyediakan fasilitas lengkap agar pengunjung puas.
Sebagai selebritis yang juga berprofesi sebagai advokat, Barbie Kumalasari, kerap mengeksplorasi beragam tempat hiburan malam di Jakarta dan diluar pulau Jawa untuk merayakan gaya hidup pesta yang telah menjadi bagian tak terpisahkan dari dirinya.
Barbie, yang baru-baru ini hadir dalam grand opening lounge and bar Elysium di kawasan Setiabudi, Jakarta Selatan, mengungkapkan bahwa dirinya adalah penggemar berat acara pesta, bahkan ia dijuluki sebagai ‘Miss Party’.
“Miss party, itu aku banget. Suka ke lounge atau bar untuk menikmati musik, terutama saat baru-baru ini di Bali selama beberapa hari, setiap malam pesta,” ujar Barbie Kumalasari dengan antusias, Sabtu (27/1/2024).
Menurut Barbie, pesta adalah gaya hidup yang tak bisa dipisahkan dari dirinya, dan untuk memastikan pengalaman pesta yang optimal. Tak tanggung-tanggung, ia bahkan memiliki anggaran khusus yang cukup besar.
“Ada budget khusus, sekitar Rp 100 juta sebulan. Karena minuman tidak murah dan untuk reservasi meja agar nyaman,” ungkapnya.
Meski begitu, Kumalasari juga menekankan pentingnya mencari tempat yang nyaman dan privasi ketika berpesta. Ia menunjukkan preferensinya terhadap tempat-tempat seperti Elysium yang memberikan suasana “homey” dan medium class.
“Contohnya kayak Elysium yang homey banget tempatnya, aku serasa di rumah aja. Banyak warna hijau yang membuat hati tenang, lalu tempatnya ditengah kota, yang datang juga medium class lah,” papar Barbie.
“Ya pasti aku juga suka mencari tempat lounge gitu buat makan malam romantis, biar hubungan asmaraku semakin lengket,” tambahnya.
Menjawab tren konsep tempat hiburan malam, Thomas Pangaribuan, selaku owner dari Elysium, menjelaskan bahwa mereka mengusung konsep rooftop view and lounge dengan stage live musik yang tinggi. Menargetkan pasar menengah ke atas, Elysium berupaya menciptakan lingkungan yang memungkinkan privasi bagi pengunjung.
“Pasar kita menengah keatas, karena kami merasa orang yang datang juga butuh privat untuk nongkrong bersama teman-teman,” pungkas Thomas Pangaribuan.