Koranindopos.com, Malang – Sekira pukul 10.30 Wib pesawat Garuda yang ditumpangi rombongan Karya Wisata Epson mendarat di Bandara Abdurrahman Saleh Malang setelah menempuh perjalanan 1 jam 30 menit dari Bandara Soekarno-Hatta.
Cuaca mendung menyelimuti Bandara Abdurrahman Saleh, namun tidak menyurutkan semangat para awak media mengikuti Karya Wisata ala Epson. Setelah keluar dari Bandara peserta bergegas naik bis yang sudah disiapkan di area parkir Bandara. Kemudian bis berjalan perlahan membawa rombongan peserta Karya Wisata Epson menuju ke restoran Toko Oen untuk makan siang.
Setiba di restauran Toko Oen, peserta karya wisata Epson terlihat takjub dengan arsitektur dan ornamen yang mengingatkan bangunan tempo dulu di kota tua, Jakarta. Arsitektur dan ornamen tempo dulu dibiarkan begitu saja tanpa ada perubahan yang berarti.
Dikutip dari berbagai sumber, Toko Oen berdiri sejak sekitar tahun 1930 di kota Malang. Pada jamannya resto ini menjadi tempat berkumpul orang Belanda pada akhir pekan. Resto ini terletak di Alun-alun kota Malang tepatnya terletak di jalan Basuki Rahmat No.5 kini Toko Oen menjadi salah satu ikonnya kota Malang. Belum ke kota Malang rasanya kalau belum berkunjung kesini.
Toko Oen memiliki sejarah yang cukup panjang, pada tahun 1920 toko ini merupakan toko serba ada, pemiliknya orang kebangsaan Amerika. Pada 1930 pemiliknya berganti kepada orang Tionghoa peranakan Belanda yang bernama Liem Gien Nio yang mendirikan Toko Oen.
Dalam sajiannya peserta Karya Wisata Epson mayoritas memilih sop buntut sebagai menu pilihannya, mungkin karena udara dingin kota Batu, sop buntut menjadi pilihan favorit sebagai penghangat tubuh dan suasana.
Menu es krim merupakan menu favoritnya Toko Oen, es krim ini memiliki 27 varian rasa dan semuanya buatan asli Toko Oen, tanpa bahan pengawet. Mengenai harga jangan khawatir, harga es krim disini masih terbilang kompetitif dibanding harga es krim di coffee shop maupun di mal-mal. Selain es krim Toko Oen juga menyediakan sajian es tradisional seperti es kolang-kaling, es selasih dan es campur.
Keunikan dari Toko Oen ini masih mempertahankan arsitektur bangunan jaman Belanda dan ornamen-ornamen peninggalan dimasanya, sehingga tak heran turis asing utamanya turis berkebangsaan Belanda banyak mengunjungi tempat ini sekedar bernostalgia mengenang masa lalu.
Sekedar informasi yang mau berkunjung ke Toko Oen buka dari pukul 8.00 wib sampai dengan pukul 21.30 Wib. (doe/kip)