koranindopos.com – Jakarta. Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Marco Rubio, bersama miliarder teknologi Elon Musk terlibat dalam perdebatan sengit dengan Menteri Luar Negeri Polandia, Radoslaw Sikorski, mengenai peran sistem satelit Starlink dalam perang Ukraina. Perdebatan ini berlangsung dalam serangkaian postingan di platform X (sebelumnya Twitter).
Elon Musk, pemilik SpaceX yang menyediakan layanan internet satelit Starlink, menegaskan bahwa sistem ini merupakan infrastruktur vital bagi militer Ukraina. Ia menyatakan bahwa tanpa Starlink, garis pertahanan Ukraina bisa runtuh.
“Starlink adalah tulang punggung tentara Ukraina. Seluruh garis depan Ukraina akan kolaps jika Starlink dimatikan,” tulis Musk dalam salah satu unggahannya.
Pernyataan tersebut langsung mendapat tanggapan dari Menlu Polandia, Radoslaw Sikorski. Ia menegaskan bahwa jika ada ancaman untuk menghentikan Starlink, maka Ukraina akan mencari pemasok internet alternatif.
Menteri Luar Negeri AS, Marco Rubio, turut menanggapi perdebatan ini. Ia menyoroti pentingnya dukungan infrastruktur teknologi bagi Ukraina dalam mempertahankan kedaulatan mereka dari agresi Rusia. Rubio menegaskan bahwa akses internet yang stabil bagi militer Ukraina bukan hanya tanggung jawab perusahaan swasta, tetapi juga bagian dari upaya kolektif komunitas internasional.
Sejak awal konflik, Starlink telah menjadi elemen krusial dalam komunikasi militer dan operasi lapangan Ukraina. Keunggulan teknologi ini memungkinkan pasukan Ukraina untuk tetap berkomunikasi dan mengoordinasikan strategi meskipun dalam kondisi peperangan yang sulit.
Namun, ketergantungan Ukraina pada Starlink juga memunculkan kekhawatiran terkait keberlanjutan layanan ini. Musk sebelumnya pernah menolak permintaan Ukraina untuk menggunakan Starlink dalam serangan terhadap Rusia, dengan alasan bahwa teknologinya tidak boleh digunakan untuk eskalasi konflik.
Dengan adanya perdebatan ini, muncul pertanyaan mengenai apakah Ukraina harus mulai mencari alternatif teknologi lain untuk mengurangi ketergantungan pada Starlink. Beberapa negara dan perusahaan telekomunikasi global mungkin dapat menawarkan solusi lain jika SpaceX memutuskan untuk menarik layanannya.
Sementara itu, pemerintah AS dan sekutunya kemungkinan akan mencari cara untuk memastikan kelangsungan komunikasi di medan perang Ukraina, baik dengan mempertahankan kerja sama dengan SpaceX atau melalui penyedia layanan lain.(dhil)