koranindopos.com – Jakarta. FIFA, Federasi Sepak Bola Internasional, telah memberikan klarifikasi terkait kontroversi yang berkembang mengenai aturan kartu biru dalam dunia sepak bola. Dalam pernyataannya, FIFA menegaskan bahwa penerapan kartu biru di level tertinggi sepak bola dianggap sulit dan prematur.
Klarifikasi ini muncul setelah Dewan Asosiasi Sepak Bola Internasional (IFAB) memperkenalkan aturan baru yang mencakup kartu biru selain kartu kuning dan merah dalam pertandingan sepak bola. Kartu biru ini direncanakan untuk dikeluarkan oleh wasit sebagai peringatan kepada pemain yang melakukan pelanggaran tertentu, terutama terkait perselisihan antar pemain atau pelanggaran sinis.
Menurut aturan yang diusulkan oleh IFAB, pemain yang mendapatkan kartu biru akan dikeluarkan dari lapangan selama 10 menit sebelum diizinkan kembali masuk ke dalam lapangan. Namun, jika seorang pemain menerima dua kartu biru dalam satu pertandingan, maka akan dihukum dengan kartu merah.
Meskipun aturan kartu biru ini sudah diuji coba dan dinilai berhasil saat diterapkan dalam pertandingan sepak bola amatir dan remaja di Inggris serta Wales, FIFA menilai bahwa uji coba tersebut sebaiknya dibatasi pada tingkat yang lebih rendah.
FIFA menekankan bahwa laporan tentang penerapan kartu biru di level elit sepak bola adalah tidak benar dan prematur. Mereka juga menegaskan bahwa jika uji coba aturan kartu biru dilakukan, harus dibatasi pada pengujian secara bertanggung jawab di tingkat yang lebih rendah.
Sebagai bagian dari upaya untuk memastikan pemahaman yang lebih baik tentang aturan baru yang diusulkan ini, FIFA berencana untuk membahas agenda ini pada Rapat Umum Pemegang Saham IFAB pada tanggal 2 Maret mendatang.
Klarifikasi yang diberikan oleh FIFA ini diharapkan dapat membawa kejelasan mengenai aturan kartu biru dalam sepak bola dan mencegah penyebaran informasi yang tidak akurat atau tidak jelas di kalangan para pecinta sepak bola. (dni)